Al-Qomar Channel
80 subscribers
385 photos
16 videos
1 file
257 links
Media Inspirasi Dakwah..
Download Telegram
https://www.instagram.com/p/Chim9iOPyab/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*WASPADA TERHADAP KESOMBONGAN WALAU SECUIL PUN*


Saudaraku

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rosulullah ﷺ bersabda,

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebiji debu kesombongan. Seseorang berkata, "Ada orang yang suka jika pakaiannya bagus, terompahnya yang bagus". Maka Rosulullah ﷺ berkata,

إن الله جميل يحب الجمل الكبر بطر الحق وغمط الناس

"Sesungguhnya Allah dzat yang Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong itu hakikatnya menolak kebenaran dan merendahkan manusia."

(HR. Muslim 91)

Menolak kebenaran tauhid dan sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ setelah terang baginya dia tolak karena tidak sesuai tradisi, tidak sejalan dengan perintah atasan, tidak cocok dengan anggaran dasar ormas, atau karena kebencian membabi buta terhadap hantu Wahabi, maka semua itu termasuk bathorul haq.

Dan merendahkan manusia yaitu menghinakan mereka dengan merasa diri jauh lebih baik dari mereka. Ini bertolak belakang dengan sikap tawadhu'.

Kadang orang yang punya kedudukan, harta, jabatan, atasan, kemudian sewenang-wenang melontarkan ucapan yang merendahkan martabat orang di bawah mereka, atau merendahkan profesinya.

Atau orang yang sudah mengenal sunnah tetapi merendahkan para pelaku maksiat dengan kata-kata yang tidak pantas, atau merendahkan saudara-saudaranya yang belum mampu menghafal Al-Qur'an, atau ah dia itu shighor bukan kibar dengan nada merendahkan, maka bila semua itu masih menyelubung dalam hati seseorang dia tidak akan masuk surga.


📲 Free Share.......

#AlQomarBDB #Nasehat #Dakwah #Motivasi #Muhasabah
https://www.facebook.com/sedulur.alqomar

https://www.instagram.com/p/Chim9iOPyab/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*WASPADA TERHADAP KESOMBONGAN WALAU SECUIL PUN*


Saudaraku

Dari Abdullah bin Mas'ud bahwa Rosulullah ﷺ bersabda,

"Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya ada sebiji debu kesombongan. Seseorang berkata, "Ada orang yang suka jika pakaiannya bagus, terompahnya yang bagus". Maka Rosulullah ﷺ berkata,

إن الله جميل يحب الجمل الكبر بطر الحق وغمط الناس

"Sesungguhnya Allah dzat yang Maha Indah dan menyukai keindahan. Sombong itu hakikatnya menolak kebenaran dan merendahkan manusia."

(HR. Muslim 91)

Menolak kebenaran tauhid dan sunnah (petunjuk) Nabi ﷺ setelah terang baginya dia tolak karena tidak sesuai tradisi, tidak sejalan dengan perintah atasan, tidak cocok dengan anggaran dasar ormas, atau karena kebencian membabi buta terhadap hantu Wahabi, maka semua itu termasuk bathorul haq.

Dan merendahkan manusia yaitu menghinakan mereka dengan merasa diri jauh lebih baik dari mereka. Ini bertolak belakang dengan sikap tawadhu'.

Kadang orang yang punya kedudukan, harta, jabatan, atasan, kemudian sewenang-wenang melontarkan ucapan yang merendahkan martabat orang di bawah mereka, atau merendahkan profesinya.

Atau orang yang sudah mengenal sunnah tetapi merendahkan para pelaku maksiat dengan kata-kata yang tidak pantas, atau merendahkan saudara-saudaranya yang belum mampu menghafal Al-Qur'an, atau ah dia itu shighor bukan kibar dengan nada merendahkan, maka bila semua itu masih menyelubung dalam hati seseorang dia tidak akan masuk surga.


📲 Free Share.......

#AlQomarBDB #Nasehat #Dakwah #Motivasi #Muhasabah
https://www.instagram.com/p/Chim9iOPyab/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*MEMINTA KEPADA ORANG YANG TELAH MATI*



Saudaraku ..

Ketika ada musibah, bencana, malapetaka, penderitaan atau kesusahan, sebagian orang mendatangi kuburan-kuburan kemudian menyeru kepada orang yang sudah ada dalam kubur, meminta pertolongan, meminta diangkat kesulitan dan penderitaannya, meminta dipenuhi hajat-hajatnya dan yang lainnya. Maka ini kesyirikan yang besar. 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata:

مِنْ أَعْظَمِ الشِّرْكِ: أَنْ يَسْتَغِيْثَ الْإِنْسَانُ بِرَجُلٍ مَيِّتٍ عِنْدَ الْمَصَائِبِ. فيقل : يا سيدي فلان كأنه يطلب منه إزالة ضرره

Diantara syirik terbesar adalah seseorang meminta pertolongan kepada orang yang telah mati, ketika ditimpa musibah-musibah. Lalu dia mengatakan : "Wahai Said Pulan," seakan-akan dia meminta darinya menghilangkan kesulitannya. (Al-Mustadrak Alal Fatawa, jilid 1 hlm. 20).

Orang yang sudah didalam kubur, tidak akan bisa mendengar ucapan, perkataan atau seruan. Dan seandainya orang yang dalam kubur tersebut bisa mendengar, dia yg tidak akan bisa memperkenankan permintaan dan hajat-hajatnya. Makanya percuma dan sia-sia belaka perbuatannya. Belum lagi perbuatannya jatuh pada kesyirikan. 

Allah Ta’ala berfirman :

إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى

“Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati itu mendengar” (QS. An Naml: 80)

Dan Allah Ta’ala berfirman:

فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ الْمَوْتَى

“Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar” (QS. Ar Ruum: 52)

Dan Allah Ta'ala berfirman :

وَمَا أَنتَ بِمُسْمِعٍ مَّن فِي الْقُبُورِ

“Dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar” (QS. Fathir: 22).

Dan Allah Ta’ala berfirman :

وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ. إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ خَبِيرٍ.

Dan orang-orang yang kamu seru (sembah) selain Allah tiada mempunyai apa-apa walaupun setipis kulit ari. Jika kamu menyeru mereka, mereka tiada MENDENGAR SERUANMU; dan seandainya mereka mendengar, mereka tidak dapat MEMPERKENANKAN PERMINTAANMU. Dan di hari kiamat mereka akan mengingkari KEMUSYRIKANMU dan tidak ada yang dapat memberikan keterangan kepadamu sebagai yang diberikan oleh Yang Maha Mengetahui. (QS.Fathir ayat 13-14).


📲 Free Share...
__

#AlQomarBDB #Dakwah #Nasehat #Motivasi #Nasehat
https://www.instagram.com/p/Chim9iOPyab/?igshid=YmMyMTA2M2Y=

https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalammu'alaikum


*SENANG DIPERINGATKAN KESALAHANNYA*


Saudaraku.
Jika seseorang diperingatkan kesalahannya, lalu dia bergembira, ketahuilah, dialah orang yang memiliki salah satu tanda kebahagiaan. Orang yang menginginkan kebenaran, merasa senang dengan nasehat dan senang diingatkan kesalahannya. 

Al-'Allamah Rabi' bin Hadi al-Madkhali hafizhahullah

ﻭمن ﻋﻼمة ﺍﻟﺴﻌﺎﺩﺓ : ﺃﻧَّﻚ ﺗﺤﺮﺹ على ﺍﻟﺤﻖ ﻭﺗﺒﺤﺚ عنه ﻭﺗﻔﺮﺡ ﺇﺫﺍ ﻧُﺒِّﻬﺖ ﻋﻠﻰ ﺧﻄﺌﻚ. [ﻣﺮﺣﺒﺎ ﻳﺎ ﻃﺎﻟﺐ ﺍﻟﻌﻠﻢ .صـ٢٦٢]

Diantara tanda kebahagiaan : Sesungguhnya kamu bersemangat atas kebenaran, mencari kebenaran dan apabila diperingatkan kesalahanmu, kamu senang. [Marhaban Ya Thaliba al-'Ilmi, 262]. 

Berkata Asy-Syaikh Shalih al-Fauzan hafizhahullah :

الذي يريد الحق يفرح بالنصيحة ويفرح بالتنبيه على الخطأ.

Orang yang menginginkan kebenaran, merasa senang dengan nasehat dan senang diingatkan kesalahannya. [Syarh Kitab al-Ubudiyyah, hlm. 252]. 

Orang yang beramal ikhlas dan mencintai kebenaran, tidak takut dinasehati atau diperingatkan jika ada kesalahan pada dirinya. 

Berkata Ibnul Wazir rahimahullah :

والقاصد لوجه الله لا يخاف أن يُنقد عليه خَلَلٌ في كلامه، ولا يَهاب أن يُدَلَّ على بطلان قوله، بل يحب الحق من حيث أتاه، ويقبل الهدى ممَّن أهداه. 

Orang yang ikhlas semata-mata mengharapkan wajah Allah, dia tidak takut dikritik kesalahan pada ucapannya, tidak khawatir ditunjukkan kebathilan ucapannya, bahkan dia selalu mencintai kebenaran dari manapun datangnya dan menerima petunjuk dari siapapun yang menghadiahkan kepadanya.

بل المخاشنة بالحق والنصيحة أحبُّ إليه مِن المُداهنة على الأقوال القبيحة، 

Bahkan sikap keras yang dilandasi kebenaran dan nasehat lebih dia cintai dibandingkan sikap basa-basi demi mempertahankan ucapan-ucapan yang buruk.

وصديقك مَن أَصْدَقَكَ لا من صدّقَك. وفي نوابغ الكلم وبدائع الحِكم: (عليك بمَن يُنذر الإبسال والإبلاس وإيَّاك ومَن يقول: لا باس ولا تاس)». [«العواصم والقواصم» لابن الوزير (١/ ٢٢٤)]

Dan temanmu yang sebenarnya adalah yang bersikap jujur kepadamu, bukan yang selalu membenarkan ucapanmu.

Dan disebutkan pada sebuah ucapan hikmah :

“Hendaknya engkau bersama orang yang suka mengingatkan agar tidak terjerumus kepada kebinasaan dan menyesal lagi putus asa, jangan bersama orang yang suka mengatakan: ‘Tidak apa-apa dan jangan bersedih!’”


📲 Free Share...
_______
#AlQomarBDB #Nasehat #Muhasabah #Motivasi #Dakwah
Bismillah
Assalammu'alaikum


*SIBUK MENJAGA HARTA*


Saudaraku.
Ada seseorang, memilki harta yang banyak. Dari mulai rumah, kendaraan, perhiasan, kebun, ladang, pabrik, surat berharga dan yang lainnya. 

Untuk menjaga hartanya, rumahnya dikelilingi tembok yang tinggi, diatas tembok diberikan kawat berduri, dijaga security, anjing dan diawasi cctv. Pintu rumahnya pun berbagai kunci dia siapkan. Uangnya, perhiasan, surat berharga dan lainnya disimpan di ruang khusus, di dalam brangkas dan diawasi cctv. 

Berbeda dengan orang yang tidak memilki harta yang banyak, rumah tidak berpagar, pintu pun hanya dari gedek bambu dan hanya ditopang bambu, sudah merasa aman. 

Itulah harta, harta yang dijaga. Dan jika pemiliknya mati, hartanya ditinggalkan. Sedangkan ilmu, ilmu yang menjaga dan ikut sampai ke kubur. 

Berkata Imam Ibnul Qoyyim rahimahullah :

1 - أن العلم ميراث الأنبياء والمال ميراث الملوك والأغنياء.

1. Sesungguhnya ilmu (agama) itu warisan para Nabi. Sedangkan harta itu warisan para raja dan orang-orang kaya

2 - أن العلم يحرس صاحبه وصاحب المال يحرس ماله.

2. Ilmu itu akan menjaga pemiliknya, sedangkan pemilik harta, menjaga hartanya

3 - أن العلم يزداد بالبذل والعطاء والمال تذهبه النفقات – عدا الصدقة.

3. Ilmu itu akan bertambah dengan kedermawanan dan pemberian (dengan diajarkan), sedangkan harta itu akan pergi (berkurang) dengan dinafkahkan, kecuali yang di shadaqahkan. 

4 - أن العلم يرافق صاحبه حتى في قبره والمال يفارقه بعد موته إلا ما كان من صدقة جارية.

4. Ilmu itu akan menjadi teman bagi pemiliknya sampai ke dalam kubur, sedangkan harta itu akan meninggalkannya setelah kematiannya, kecuali apa-apa yang menjadi sedekah jariyah. 

5 - أن العلم يحكم على المال فالعلم حاكم والمال محكوم عليه.

5. Ilmu itu akan memerintah (mengatur) atas harta, maka ilmu itu pengatur, sedangkan harta diatur oleh ilmu. 

6 - أن المال يحصل للبر والفاجر والمسلم والكافر أما العلم النافع فلا يحصل إلا للمؤمن.

6. Harta itu dapat diperoleh oleh orang yang baik, maupun orang yang fajir (pelaku maksiat), orang muslim, maupun orang kafir. Adapun ilmu yang bermanfaat, maka tidak dapat diperoleh kecuali oleh orang mukmin. 

7 - أن العالم يحتاج إليه الملوك ومن دونهم وصاحب المال يحتاج إليه أهل العدم والفاقة والحاجة ... مفتاح دار السعادة❪ ٤١٣/١ ❫

Orang berilmu itu para raja dan selain mereka membutuhkannya. Sedangkan pemilik harta, ahlul 'adami (orang miskin), orang fakir dan orang yang punya hajat yang membutuhkannya.(Miftah Darus Sa’adah,1/413). 


Berkata Ali bin Abi Thalib Radhiallahu ‘Anhu, 

الْعِلْمُ خَيْرٌ مِنْ الْمَالِ .الْعِلْمُ يَحْرُسُك ، وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَال .الْعِلْمُ حَاكِمٌ وَالْمَالُ مَحْكُومٌ عَلَيْهِ .مَاتَ خَزَّانُ الْأَمْوَالِ وَبَقِيَ خَزَّانُ الْعِلْمِ أَعْيَانُهُمْ مَفْقُودَةٌ ، وَأَشْخَاصُهُمْ فِي الْقُلُوبِ مَوْجُوْدَةٌ

Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu itu yang menjagamu, sedangkan harta itu kamu yang menjaga. Ilmu itu pengatur, sedangkan harta diatur atasnya. Para penyimpan harta meninggal dunia, namun penyimpan ilmu tetap ada. Sekalipun badan mereka tiada, nama mereka tetap ada dalam hati.” (Adab ad-Dunya wad Din hlm. 48 oleh al-Mawardi). 


📲 Free Share.....
_______
#Muhasabah #Nasehat #Dakwah #Motivasi #AlQomarBDB
https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*Tenaangg, Jangan Tergesa-gesa..*

Saudaraku...

Isti'jal (tergesa-gesa) diartikan oleh para ulama sebagai keinginan untuk meraih sesuatu sebelum tiba waktunya. Lawannya adalah ta'anni yaitu tenang.

As-Suddi menghikayatkan, 

“Ketika ruh ditiupkan ke dalam jasad Adam maka ruh tersebut masuk melalui kepalanya kemudian Adam bersin. Maka malaikat berkata kepadanya, "Ucapkanlah, alhamdulillah!", Maka Adam mengucapkan, "Alhamdulillah". Allah berkata kepadanya, "Robbmu telah merahmatimu". 

Ketika ruh itu memasuki matanya dia pun melihat buah-buahan di surga. Ketika ruh itu masuk melewati kerongkongannya maka dia pun mulai menginginkan makanan dan berusaha menggapai buah-buahan di surga sebelum ruhnya sampai pada kedua kakinya karena tergesa-gesa. Demikianlah ketika itu Allah berfirman, "Manusia telah dijadikan (tabiat) tergesa-gesa.” 

(Tafsir Ath-Thobari 17/35)

Hal tersebut sesuai dengan firman Allâh Azza wa Jalla :

وَكَانَ الْاِنْسَانُ عَجُوْلًا

Dan manusia bersifat tergesa-gesa. [al-Isrâ’/17:11]

Allah menjadikan manusia memiliki tabiat tergesa-gesa inginnya serba cepat. Tergesa-gesa melakukan sesuatu, menyikapi perkara, begitu pula tergesa-gesa belajar inginnya langsung menguasai ilmunya, dan tenang bukan berarti lamban.

Para ulama mengingatkan orang yang tergesa-gesa terhadap sesuatu akan terhalang mendapatkannya,

من استعجل شيئا قبل أوانه عوقب بحرمانه 

"Barangsiapa yang tergesa-gesa ingin meraih sesuatu sebelum tiba waktunya maka balasannya ia terhalang dari mendapatkannya."

Kendati demikian, ada hal-hal yang dikecualikan dari tergesa-gesa sebagaimana yang dikatakan oleh Hatim Al-Ashom, 

"Tergesa-gesa itu datangnya dari syaithon kecuali dalam lima perkara,

1). Menyiapkan makanan untuk tamu
2). Mengurus jenazah
3). Menikahkan seorang gadis jika sudah waktunya
4). Melunasi utang apabila sudah jatuh tempo
5). Bertaubat jika berbuat dosa.” 

(Hilyatul Awliya' 8/78)

ذو النون يقول: (أربع خلال لها ثمرة: العجلة، والعجب، واللجاجة، والشره، فثمرة العجلة الندامة، وثمرة العجب البغض، وثمرة اللجاجة الحيرة، وثمرة الشره الفاقة(

Dzun Nun (Tsauban bin Ibrahim) rahimahullahu berkata, “Ada empat perkara buruk yang menghasilkan buah: tergesa-gesa yang buahnya adalah penyesalan, kagum pada dirinya sendiri yang buahnya adalah kebencian, keras kepala yang buahnya adalah kebingungan, dan rakus yang buahnya adalah kemiskinan”


📲Free Share
_________

#Muhasabah #Nasehat #Dakwah #Motivasi #AlQomarBDB
https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*KENAIKAN HARGA BARANG*


Saudaraku..
Mudah mengeluh ketika sedang sulit merupakan salah satu karakter manusia.

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا . إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا . وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا

Sesungguhnya manusia diciptakan dalam keadaan memiliki sifat halu’, apabila dia sedang mengalami kesulitan, dia mudah berkeluh kesah,dan jika sedang mendapatkan kenikmatan, dia bersikap pelit. (QS. Al-Ma’arij: 19 – 21)

Karena yang dipikirkan manusia, bagaimana bisa hidup enak dan enak. Sehingga ketika mendapatkan kondisi yang tidak nyaman, mereka merasa sangat sedih, bahkan sampai stres.buku fikih halal haram dalam islam

Ada beberapa keterangan yang bisa kita petik sebagai ketika terjadi kenaikan harga barang,

Pertama, bahwa kenaikan harga barang merupakan ketetapan Allah

Fenomena kenaikan harga barang bahkan pernah terjadi di zaman Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Disebutkan dalam riwayat bahwa di zaman sahabat pernah terjadi kenaikan harga. Mereka pun mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menyampaikan masalahnya. Mereka mengatakan,

يا رسول الله غلا السعر فسعر لنا

“Wahai Rasulullah, harga-harga barang banyak yang naik, maka tetapkan keputusan yang mengatur harga barang.”

Mendengar aduhan ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

إن الله هو المسعر القابض الباسط الرازق وإني لآرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطلبني بمظلمة في دم أو مال

“Sesungguhnya Allah adalah Dzat yang menetapkan harga, yang menyempitkan dan melapangkan rezeki, Sang Pemberi rezeki. Sementara aku berharap bisa berjumpa dengan Allah dalam keadaan tidak ada seorang pun dari kalian yang menuntutku disebabkan kezalimanku dalam urusan darah maupun harta.” (HR. Ahmad 12591, Abu Daud 3451, Turmudzi 1314, Ibnu Majah 2200, dan dishahihkan Al-Albani).

Kita bisa perhatikan, ketika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mendapat laporan tentang kenaikan harga, yang beliau lakukan bukan menekan harga barang, namun beliau ingatkan para sahabat tentang takdir Allah, dan Allah yang menetapkan harga. Dengan demikian, mereka akan menerima kenyataan dengan yakin dan tidak terlalu bingung dalam menghadapi kenaikan harga, apalagi harus stres atau bahkan bunuh diri.

Kedua, Kenaikan harga barang, tidak mempengaruhi rezeki seseorang

Bagian penting yang patut kita yakini bahwa rezeki kita telah ditentukan oleh Allah. Jatah rezeki yang Allah tetapkan tidak akan bertambah maupun berkurang. Meskipun, masyarakat Indonesia diguncang dengan kenaikan harga barang, itu sama sekali tidak akan menggeser jatah rezeki mereka.

Allah menyatakan,

وَلَوْ بَسَطَ اللَّهُ الرِّزْقَ لِعِبَادِهِ لَبَغَوْا فِي الْأَرْضِ وَلَكِنْ يُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَا يَشَاءُ إِنَّهُ بِعِبَادِهِ خَبِيرٌ بَصِيرٌ

“Andaikan Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.” (QS. As-Syura: 27)

Ibnu Katsir mengatakan,

أي: ولكن يرزقهم من الرزق ما يختاره مما فيه صلاحهم، وهو أعلم بذلك فيغني من يستحق الغنى، ويفقر من يستحق الفقر.

“Maksud ayat, Allah memberi rezeki mereka sesuai dengan apa yang Allah pilihkan, yang mengandung maslahat bagi mereka. Dan Allah Maha Tahu hal itu, sehingga Allah memberikan kekayaan kepada orang yang layak untuk kaya, dan Allah menjadikan miskin sebagian orang yang layak untuk miskin.” (Tafsir Alquran al-Adzim, 7/206)

Terkait dengan hal ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengingatkan umatnya agar jangan sampai mereka merasa rezekinya terlambat atau jatah rezekinya serat. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيُّهَا النَّاسُ ، إِنَّ أَحَدَكُمْ لَنْ يَمُوتَ حَتَّى يَسْتَكْمِلَ رِزْقَهُ ، فَلا تَسْتَبْطِئُوا الرِّزْقَ ، اتَّقُوا اللَّهَ أَيُّهَا النَّاسُ ، وَأَجْمِلُوا فِي الطَّلَبِ ، خُذُوا مَا حَلَّ ، وَدَعُوا مَا حَرُمَ
“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dantinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 2070 dan disepakati Ad-Dzahabi)

Satu catatan yang penting dipahami, hadis ini bukan untuk memotivasi agar kita tidak bekerja atau meninggalkan aktivitas mencari rezeki. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan demikian, tujuannya agar manusia tidak terlalu ambisius dengan dunia, sampai harus melanggar yang dilarang syariat. Kemudian ketika terjadi musibah, manusia tidak sedih yang berlebihan, apalagi harus stres.
Mereka tidak Peduli dengan Kenaikan Harga

Jaga shalat, semahal apapun harga pangan, Allah menjamin rizki anda,

Allah berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

“Perintahkahlah keluargamu untuk shalat dan bersabarlah dalam menjaga shalat. Aku tidak meminta rizki darimu, Aku yang akan memberikan rizki kepadamu. Akibat baik untuk orang yang bertaqwa.” (QS. Thaha: 132)

Di masa silam, terjadi kenaikan harga pangan sangat tinggi. Merekapun mengadukan kondisi ini kepada salah seorang ulama di masa itu. Kita lihat, bagaimana komentar beliau,

والله لا أبالي ولو أصبحت حبة الشعير بدينار! عليَّ أن أعبده كما أمرني، وعليه أن يرزقني كما وعدني

“Demi Allah, saya tidak peduli dengan kenaikan harga ini, sekalipun 1 biji gandum seharga 1 dinar! Kewajibanku adalah beribadah kepada Allah, sebagaimana yang Dia perintahkan kepadaku, dan Dia akan menanggung rizkiku, sebagaimana yang telah Dia janjikan kepadaku.”

Allahu a’lam


📲Free Share....
________

#Muhasabah #Nasehat #Dakwah #Motivasi #AlQomarBDB
Al-Qomar Channel:
https://t.me/Alqomar_bdb


Bismillah
Assalamu'alaikum


*HAMBA YANG PALING UTAMA KELAK DI HARI KIAMAT*


Saudaraku

Rosulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إنَّ اللهَ تعالى لَيرضـى عـن العبدِ
‏أنْ يأكلَ الأكلةَ أو يشربَ الشربةَ
‏فيحمدُ اللهَ عليها

“Sesungguhnya Allah ridho kepada hamba yang apabila ia makan atau minum ia memuji Allah..” (HR Muslim)



Karena hamba yang paling utama kelak pada hari kiamat adalah yang paling banyak memuji Allah Ta’ala. Nabi shollallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:

إِنَّ أَفْضَلَ عِبَادِ اللهِ -تَبَارَكَ وَتَعَالَى- يَوْمَ الْقِيَامَةِ، الْحَمَّادُونَ

“Sesungguhnya hamba Allah yang paling utama pada hari kiamat adalah orang orang yang banyak memuji Allah..” (HR. Ath-Thabrani dan Ahmad, Shahih Jami no 1571)


📲 Free Share.....
________
#AlQomarBDB #Nasehat #Muhasabah #Motivasi #Dakwah
https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum


*DOSANYA JAUH LEBIH BESAR DARIPADA BERZINA*


Saudaraku..
Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala menegaskan,

"لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من أعظم الذنوب وأكبر الكبائر وأن إثمه أعظم من إثم قتل النفس وأخذ الأموال ومن إثم الزنا والسرقة وشرب الخمر وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه وخزيه في الدنيا والآخرة."

“Ulama Islam bersepakat bahwa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa yang paling besar.

Bahkan dosanya lebih besar dibanding membunuh jiwa, merampas harta orang, dosa zina, mencuri, dan minum khamr.

Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja layak mendapatkan hukuman dan murka dari Allah ‘Azza wa Jalla, ditambah lagi Allah akan rendahkan dia di dunia maupun di akhirat kelak.”


📲 Free Share.....

#Muhasabah #Nasehat #Dakwah #Motivasi #AlQomarBDB
https://t.me/Alqomar_bdb

Bismillah
Assalamu'alaikum

*Adil itu hanya nyata bila dibangun di atas iman dan taqwa.*


Saudaraku .

Menunggu keadilan dari orang yang tidak beriman dan bertaqwa apalagi dengan anggapan bahwa mereka akan suka rela memberikannya kepada kita, bagaikan menanti tumbuhnya jamur di musim kemarau.

Kawan! Tegakkan kepala kita dengan iman dan taqwa, sehingga tidak pernah menunduk di hadapan selain Allah, niscaya saat itu kita dapat mewujudkan mimpi menegakkan keadilan kepada semua orang, yang beriman kepada Allah, maupun yang tidak beriman.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ بِالْقِسْطِ شُهَدَاءَ لِلَّهِ وَلَوْ عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَوِ الْوَالِدَيْنِ وَالْأَقْرَبِينَ ۚ إِنْ يَكُنْ غَنِيًّا أَوْ فَقِيرًا فَاللَّهُ أَوْلَىٰ بِهِمَا ۖ فَلَا تَتَّبِعُوا الْهَوَىٰ أَنْ تَعْدِلُوا ۚ وَإِنْ تَلْوُوا أَوْ تُعْرِضُوا فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرًا
.
Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan karib kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan. (An Nisa’ 135)

Bagi ummat Islam, keadilan adalah tuntutan iman, bukan kepentingan politik atau organisasi atau perdagangan.

Janji gombal para pemuja kepentingan pribadi atau golongan atau suku, terbukti selalu diingkari. 

Darah dan harta Saudara kita di india, palestina, cina dan bahkan di negri eropa atau amerika yang dianggap sebagai kiblat kebebasan dan keadilan, terus berkisah dengan fasih tentang kepalsuan janji janji mereka.

Yahudi Khaibar menjalin kerjasama “penggarapan lahan pertanian” dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.

Mereka yang mengelola, dan hasilnya dibagi dua bersama pemilik kebun, yaitu Nabi   shallallahu alaihi wa sallam dan kaum musimin.

Menjelang musim panen tiba, Rasul shallallahu alaihi wa sallam mengirim sahabat  Abdullah bin Rawahah Radhiallahu anhu untuk menaksir bagi hasil yang akan didapat.

Setiba di Khaibar, kaum Yahudi bermaksud MENYUAP Abdullah bin Rawahah, agar dia memberikan prosentase ke Yahudi lebih banyak. Tentu saja Sahabat yang mulia itu menolak keras, lalu ia berkata kepada mereka:

والله إنكم لمن أبغض خلق الله إليَّ، وما ذاك بحاملي على أن أحيف عليكم، فأمَّا ما عرضتم من الرشوة فإنها سحت، وإنَّا لا نأكلها.

Sungguh demi Allah kalian adalah makhluq makhluq Allah yang paling aku benci, namun demikian kebencianku kepada kalian tidak menjadikanku berbuat curang kepada kalian. 

Adapun tawaran suap yang kalian sampaikan, maka itu haram dan kita tidak sudi menerimanya. (Riwayat Imam Malik dll)

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dan memerintahkan agar kita berbuat adil,

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.

“Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Al-Mumtahanah: 8).

Allah Ta’ala berfirman:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُونُوا۟ قَوَّٰمِينَ لِلَّهِ شُهَدَآءَ بِٱلْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَـَٔانُ قَوْمٍ عَلَىٰٓ أَلَّا تَعْدِلُوا۟ ۚ ٱعْدِلُوا۟ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرٌۢ بِمَا تَعْمَلُونَ

Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (QS. Al Maidah: 8).
Jadi, yuk satukan barisan satukan iman dan amalan, agar kepala kita tetap tegak kecuali di hadapan Allah semata, sehingga kita mampu menegakkankan keadilan bagi semua ummat manusia bukan mengemis keadilan kepada orang lain.

Allahu Akbar.