🌱🌕📗⚠ *CARA BERDZIKIR SETELAH SHOLAT MENURUT IMAM ASY-SYAFI'I* رحمه الله
✍🏼 Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H) berkata :
واختيار للامام والمأموم أن يذكر الله بعد الانصراف من الصلاة ويخفيان الذكر إلا أن يكون إماما يجب أن يتعلم منه فيجهر حتى يرى أنه قد تعلم منه ثم يسر
وأحسبه إنما جهر قليلا ليتعلم الناس منه ذلك لان عامة الروايات التى كتبناها مع هذا وغيرها ليس يذكر فيها بعد التسليم تهليل ولا تكبير وقد يذكر أنه ذكر بعد الصلاة بما وصفت ويذكر انصرافه بلا ذكر وذكرت أم سلمة مكثه ولم يذكر جهرا وأحسبه لم يكث إلا ليذكر ذكرا غير جهر
"Saya memilih bagi imam dan makmum untuk berdzikir kepada Allah setelah selesai sholat dengan *merendahkan suara dzikir, kecuali apabila ia adalah seorang imam yang wajib mengajari makmum berdzikir. Maka ia harus mengeraskan bacaan dzikirnya hingga ia mengira bahwa orang-orang telah mengerti bacaan dzikir tersebut. Kemudian imam membaca perlahan-lahan".*
"Aku berpendapat (bahwa Rosulullah sallallahu ‘alaihi was sallam) mengeraskan suara ketika berzikir hanya untuk sebentar saja. Tujuannya agar para sahabat dapat mempelajari dzikir tersebut. Ini karena, kebanyakan riwayat yang telah kami tulis bersama kitab ini (Al-Umm) atau selainnya, tidak menyebutkan adanya bacaan tahlil atau takbir setelah salam. Kadang-kadang riwayat yang datang menyebutkan Rosulullah sholallahu 'alahi was sallam berzikir setelah sholat seperti apa yang aku nyatakan dan kadangkala beliau sholallahu 'alahi wassalam pergi (meninggalkan shaf) tanpa berdzikir. *Menurut apa yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, rosulullah sholallahu 'alahi was sallam tidak berdzikir secara keras setelah sholat. Oleh karena itu, aku berpendapat bahwa Rosulullah sholallahu 'alahi was sallam tidak duduk sama sekali kecuali beliau berzikir tanpa dikeraskan"*
📚 PDF Al-Umm juz 2, hal 288
(kitabu sholat, bab perkataan imam dan duduknya setelah salam)
📥 Download Kitab : https://ia801501.us.archive.org/30/items/galerikitabkuningmaktabanakitabenam/alom02.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H) berkata :
واختيار للامام والمأموم أن يذكر الله بعد الانصراف من الصلاة ويخفيان الذكر إلا أن يكون إماما يجب أن يتعلم منه فيجهر حتى يرى أنه قد تعلم منه ثم يسر
وأحسبه إنما جهر قليلا ليتعلم الناس منه ذلك لان عامة الروايات التى كتبناها مع هذا وغيرها ليس يذكر فيها بعد التسليم تهليل ولا تكبير وقد يذكر أنه ذكر بعد الصلاة بما وصفت ويذكر انصرافه بلا ذكر وذكرت أم سلمة مكثه ولم يذكر جهرا وأحسبه لم يكث إلا ليذكر ذكرا غير جهر
"Saya memilih bagi imam dan makmum untuk berdzikir kepada Allah setelah selesai sholat dengan *merendahkan suara dzikir, kecuali apabila ia adalah seorang imam yang wajib mengajari makmum berdzikir. Maka ia harus mengeraskan bacaan dzikirnya hingga ia mengira bahwa orang-orang telah mengerti bacaan dzikir tersebut. Kemudian imam membaca perlahan-lahan".*
"Aku berpendapat (bahwa Rosulullah sallallahu ‘alaihi was sallam) mengeraskan suara ketika berzikir hanya untuk sebentar saja. Tujuannya agar para sahabat dapat mempelajari dzikir tersebut. Ini karena, kebanyakan riwayat yang telah kami tulis bersama kitab ini (Al-Umm) atau selainnya, tidak menyebutkan adanya bacaan tahlil atau takbir setelah salam. Kadang-kadang riwayat yang datang menyebutkan Rosulullah sholallahu 'alahi was sallam berzikir setelah sholat seperti apa yang aku nyatakan dan kadangkala beliau sholallahu 'alahi wassalam pergi (meninggalkan shaf) tanpa berdzikir. *Menurut apa yang diriwayatkan oleh Ummu Salamah, rosulullah sholallahu 'alahi was sallam tidak berdzikir secara keras setelah sholat. Oleh karena itu, aku berpendapat bahwa Rosulullah sholallahu 'alahi was sallam tidak duduk sama sekali kecuali beliau berzikir tanpa dikeraskan"*
📚 PDF Al-Umm juz 2, hal 288
(kitabu sholat, bab perkataan imam dan duduknya setelah salam)
📥 Download Kitab : https://ia801501.us.archive.org/30/items/galerikitabkuningmaktabanakitabenam/alom02.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *MENUTUP WAJAH DARI SELAIN MAHRAM ADALAH KEBIASAAN WANITA MUSLIMAH*
✍Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah (wafat 852 H) berkata :
ولم تزل عادة النساء قديمًا وحديثًا يسترن وجههن عن الأجانب.
*"Kebiasaan para wanita dahulu dan sekarang adalah mereka selalu menutupi wajah mereka dari para pria yang bukan mahram."*
📚 PDF Fathul Bary, jilid 9 hlm. 324, bab 107 kitab nikah
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/09_2030.pdf
Beliau _rahimahullah_ juga berkata :
و من المعلوم ان عاقل يشتد عليه ان الاجنبى يرى وجه زوجته و ابنته و نحو ذلك
"Termasuk hal yang dimaklumi, seorang *lelaki yang berakal tentu merasa keberatan apabila lelaki ajnabi (lelaki yang bukan mahram) melihat wajah istrinya, putrinya,* dan semisalnya."
📚 PDF Fathul Bari juz 12 hal 245
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/12_2033.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah (wafat 852 H) berkata :
ولم تزل عادة النساء قديمًا وحديثًا يسترن وجههن عن الأجانب.
*"Kebiasaan para wanita dahulu dan sekarang adalah mereka selalu menutupi wajah mereka dari para pria yang bukan mahram."*
📚 PDF Fathul Bary, jilid 9 hlm. 324, bab 107 kitab nikah
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/09_2030.pdf
Beliau _rahimahullah_ juga berkata :
و من المعلوم ان عاقل يشتد عليه ان الاجنبى يرى وجه زوجته و ابنته و نحو ذلك
"Termasuk hal yang dimaklumi, seorang *lelaki yang berakal tentu merasa keberatan apabila lelaki ajnabi (lelaki yang bukan mahram) melihat wajah istrinya, putrinya,* dan semisalnya."
📚 PDF Fathul Bari juz 12 hal 245
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/12_2033.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *DZIKIR SETELAH SHOLAT SESUAI SUNNAH NABI صلى الله عليه وسلم (BAGIAN-1)*
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Muslim, dari Tsauban radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ إِسْتَغْفَرَ ثَلَاثاً، وَقَالَ؛ اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
Jika Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam selesai melakukan shalatnya, beliau membaca istighfar tiga kali, dan membaca:
*_Alaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam._*
*Ya Alloh, Engkau Maha memberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Engka Maha memberi berkah wahai Dzat Yang Maha Mulia.*
Dikatakan oleh al-Auzaa’i dalam salah satu riwayat hadits, Rosullah ditanya, bagaimana caranya beristighfar, beliau menjawab, ucapakanlah _“Astaghfirullaah, astaghfirullaah”_
📚 PDF Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Muslim, dari Tsauban radhiyallahu 'anhu, dia berkata:
كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ إِسْتَغْفَرَ ثَلَاثاً، وَقَالَ؛ اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ.
Jika Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam selesai melakukan shalatnya, beliau membaca istighfar tiga kali, dan membaca:
*_Alaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam._*
*Ya Alloh, Engkau Maha memberi keselamatan, dan dariMu keselamatan, Engka Maha memberi berkah wahai Dzat Yang Maha Mulia.*
Dikatakan oleh al-Auzaa’i dalam salah satu riwayat hadits, Rosullah ditanya, bagaimana caranya beristighfar, beliau menjawab, ucapakanlah _“Astaghfirullaah, astaghfirullaah”_
📚 PDF Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *DZIKIR SETELAH SHOLAT SESUAI SUNNAH NABI صلى الله عليه وسلم (BAGIAN-2)*
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Bukhari-Muslim, dari Syu’bah radhiyallahu 'anhu
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنَ الصَّلَاةِ وَسَلَّمَ قَالَ ؛ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الْجَدِّ.
Sungguh jika Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam selesai dari shalatnya dan membaca salam, beliau membaca:
*_Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli sya’in qadiir, allaahumma laa maa ni’a lima a’thaita wa laa mu’thiya lima mana’ta wa laa yanfa’u dzal minkal jadd._*
*Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Alloh, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya, baginya kerajaan dan segala puji, Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa, Ya Alloh, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bias memberi apa-apa yang engkau tolak, dan tidak ada yang bias memanfaatkanMu Wahai Dzat Yang Maha Mulia.*
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Muslim dari Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhu, sungguh beliau sholallahu 'alaihi wassalam pada tiap-tiap selesai shalat, beliau membaca salam kemudian membaca:
لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ ولَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّناَءُ الْحَسَنُ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
*_Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli sya’in qadiir, laa haula wa laa quwwata illaa bil laah, laa ilaaha illal laahu wa laa na’budu illaa iyyaah, lahun ni’matu wa lahul fadlu wa lahuts tsanaa’ul husnu, laa ilaaha illal laahu mukhlishiina lahud diina walaw karihal kaafiruun._*
*Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan segala puji, dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa, tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas kekuasaan Alloh, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan kami tidak beribadah kecuali hanya kepadaNya, bagiNya segala kenikmatan, keutamaan, dan bagiNya juga pujian yang baik, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, baginya agama yang lurus meskipun orang-orang kafir membencinya.*
Ibnu zubair berkata, Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam membaca dzikir diatas pada tiap-tiap selesai shalatnya.
📚 PDF Al-Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Bukhari-Muslim, dari Syu’bah radhiyallahu 'anhu
أَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنَ الصَّلَاةِ وَسَلَّمَ قَالَ ؛ لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، اَللّٰهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلا يَنْفَعُ ذَا الجَدِّ مِنْكَ الْجَدِّ.
Sungguh jika Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam selesai dari shalatnya dan membaca salam, beliau membaca:
*_Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli sya’in qadiir, allaahumma laa maa ni’a lima a’thaita wa laa mu’thiya lima mana’ta wa laa yanfa’u dzal minkal jadd._*
*Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Alloh, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya, baginya kerajaan dan segala puji, Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa, Ya Alloh, tidak ada yang bisa mencegah apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang bias memberi apa-apa yang engkau tolak, dan tidak ada yang bias memanfaatkanMu Wahai Dzat Yang Maha Mulia.*
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Muslim dari Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhu, sungguh beliau sholallahu 'alaihi wassalam pada tiap-tiap selesai shalat, beliau membaca salam kemudian membaca:
لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ ، لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ ولَهُ الفَضْلُ وَلَهُ الثَّناَءُ الْحَسَنُ، لَا إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
*_Laa ilaaha illal laahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli sya’in qadiir, laa haula wa laa quwwata illaa bil laah, laa ilaaha illal laahu wa laa na’budu illaa iyyaah, lahun ni’matu wa lahul fadlu wa lahuts tsanaa’ul husnu, laa ilaaha illal laahu mukhlishiina lahud diina walaw karihal kaafiruun._*
*Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagiNya, bagiNya kerajaan dan segala puji, dan Dia atas segala sesuatu Maha Kuasa, tidak ada daya upaya dan kekuatan kecuali atas kekuasaan Alloh, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, dan kami tidak beribadah kecuali hanya kepadaNya, bagiNya segala kenikmatan, keutamaan, dan bagiNya juga pujian yang baik, tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Alloh, baginya agama yang lurus meskipun orang-orang kafir membencinya.*
Ibnu zubair berkata, Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam membaca dzikir diatas pada tiap-tiap selesai shalatnya.
📚 PDF Al-Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *AURAT WANITA DIHADAPAN LAKI-LAKI YANG BUKAN MAHRAM ADALAH SELURUH TUBUH*
✍ Syaikh Salim bin Sumair Al Hadhromiy _rahimahullah_ (wafat 1271 H) berkata di dalam kitab beliau Safinatu Najah:
و عورة الحـرة فب الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه و الكفين. و عورة الحرة و الأمة عند الأجانب جميع البدن
Aurat wanita merdeka di dalam shalat adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangan. *Sedangkan aurot wanita merdeka dan budak perempuan di hadapan ajnabi (laki-laki bukan mahram) adalah SELURUH TUBUH*
📚 PDF Safinatu Najah hal. 31
📥 Download Kitab : https://ia601500.us.archive.org/18/items/maktabanagalerikitabkuningkitabempat/matansafinahnaja.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Syaikh Salim bin Sumair Al Hadhromiy _rahimahullah_ (wafat 1271 H) berkata di dalam kitab beliau Safinatu Najah:
و عورة الحـرة فب الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه و الكفين. و عورة الحرة و الأمة عند الأجانب جميع البدن
Aurat wanita merdeka di dalam shalat adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangan. *Sedangkan aurot wanita merdeka dan budak perempuan di hadapan ajnabi (laki-laki bukan mahram) adalah SELURUH TUBUH*
📚 PDF Safinatu Najah hal. 31
📥 Download Kitab : https://ia601500.us.archive.org/18/items/maktabanagalerikitabkuningkitabempat/matansafinahnaja.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *HUKUM GAMBAR MAHLUK YANG BERNYAWA*
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau syarah shahih muslim menjelaskan hadits-hadits tentang haramnya gambar makhluk yang bernyawa, terdapat lebih dari 30 hadits dalam bab tersebut :
أصحابنا وغيرهم من العلماء: تصوير صورة الحيوان حرام شديد التحريم، وهو من الكبائر؛ لأنه متوعد عليه بهذا الوعيد الشديد المذكور في الأحاديث، وسواء صنعه بما يمتهن أو بغيره، فصنعته حرام بكل حال؛ لأن فيه مضاهاة لخلق الله تعالى، وسواء ما كان في ثوب أو بساط أو درهم أو دينار أو فلس أو إناء أو حائط أو غيرها، وأما تصوير صورة الشجرة ورحال الإبل وغير ذلك مما ليس فيه صورة حيوان فليس بحرام. هذا حكم نفس التصوير.
وأما اتخاذ المصور فيه صورة حيوان فإن كان معلقا على حائط أو ثوبا ملبوسا أو عمامة ونحو ذلك مما لا يعد ممتهنا، فهو حرام، وإن كان في بساط يداس ومخدة ووسادة ونحوها مما يمتهن فليس بحرام... إلى أن قال: ولا فرق في هذا كله بين ما له ظل وما لا ظل له.
هذا تلخيص مذهبنا في المسألة، وبمعناه قال جماهير العلماء من الصحابة والتابعين ومن بعدهم، وهو مذهب الثوري ومالك وأبي حنيفة وغيرهم.
Sahabat kami dan para Ulama selain mereka mengatakan bahwa haramnya membuat gambar hewan adalah sekeras-keras pengharamaan. Ini termasuk dosa besar karena ancamannya juga amat besar, sama saja apakah dibuat untuk dihinakan atau tidak. Bahkan membuatnya jelas sekali haram, *karena meniru ciptaan ALLAH*. Sama saja apakah itu dilukis pada pakaian, permadani, mata uang, bejana, dinding atau lainnya. Adapun menggambar pepohonan dan sesuatu yang tidak bernyawa, tidak apa-apa. Inilah hakikat hukum menggambar. Sedangkan gambar makhluq bernyawa, jika digantung / ditempel di dinding, di sorban dan tindakan yang tidak termasuk menghinakannya, maka jelas hal itu terlarang. Sebaliknya bila dibentangkan dan dipijak sebagai alas kaki atau sebagai sandaran (setelah dipotong kepalanya, red) maka tidaklah haram dan tidak ada bedanya apakah gambar tsb berjasad (punya bayangan/3 dimensi) atau tidak. Ini adalah kesimpulan mahdzab kami dalam masalah ini yang semakna dengan perkataan jumhur Ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in, dan orang yang sesudah mereka (Tabi’ut Tabi’in). Ini juga pendapat Imam Ats Tsauri, Malik Bin Anas dan Abu Hanifah serta ulama lainnya.
📚 PDF Syarah Shahih Muslim, juz 14 hal 81 kitabu libas wa zinah
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/alhelawy05/shsm14.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau syarah shahih muslim menjelaskan hadits-hadits tentang haramnya gambar makhluk yang bernyawa, terdapat lebih dari 30 hadits dalam bab tersebut :
أصحابنا وغيرهم من العلماء: تصوير صورة الحيوان حرام شديد التحريم، وهو من الكبائر؛ لأنه متوعد عليه بهذا الوعيد الشديد المذكور في الأحاديث، وسواء صنعه بما يمتهن أو بغيره، فصنعته حرام بكل حال؛ لأن فيه مضاهاة لخلق الله تعالى، وسواء ما كان في ثوب أو بساط أو درهم أو دينار أو فلس أو إناء أو حائط أو غيرها، وأما تصوير صورة الشجرة ورحال الإبل وغير ذلك مما ليس فيه صورة حيوان فليس بحرام. هذا حكم نفس التصوير.
وأما اتخاذ المصور فيه صورة حيوان فإن كان معلقا على حائط أو ثوبا ملبوسا أو عمامة ونحو ذلك مما لا يعد ممتهنا، فهو حرام، وإن كان في بساط يداس ومخدة ووسادة ونحوها مما يمتهن فليس بحرام... إلى أن قال: ولا فرق في هذا كله بين ما له ظل وما لا ظل له.
هذا تلخيص مذهبنا في المسألة، وبمعناه قال جماهير العلماء من الصحابة والتابعين ومن بعدهم، وهو مذهب الثوري ومالك وأبي حنيفة وغيرهم.
Sahabat kami dan para Ulama selain mereka mengatakan bahwa haramnya membuat gambar hewan adalah sekeras-keras pengharamaan. Ini termasuk dosa besar karena ancamannya juga amat besar, sama saja apakah dibuat untuk dihinakan atau tidak. Bahkan membuatnya jelas sekali haram, *karena meniru ciptaan ALLAH*. Sama saja apakah itu dilukis pada pakaian, permadani, mata uang, bejana, dinding atau lainnya. Adapun menggambar pepohonan dan sesuatu yang tidak bernyawa, tidak apa-apa. Inilah hakikat hukum menggambar. Sedangkan gambar makhluq bernyawa, jika digantung / ditempel di dinding, di sorban dan tindakan yang tidak termasuk menghinakannya, maka jelas hal itu terlarang. Sebaliknya bila dibentangkan dan dipijak sebagai alas kaki atau sebagai sandaran (setelah dipotong kepalanya, red) maka tidaklah haram dan tidak ada bedanya apakah gambar tsb berjasad (punya bayangan/3 dimensi) atau tidak. Ini adalah kesimpulan mahdzab kami dalam masalah ini yang semakna dengan perkataan jumhur Ulama dari kalangan Sahabat, Tabi’in, dan orang yang sesudah mereka (Tabi’ut Tabi’in). Ini juga pendapat Imam Ats Tsauri, Malik Bin Anas dan Abu Hanifah serta ulama lainnya.
📚 PDF Syarah Shahih Muslim, juz 14 hal 81 kitabu libas wa zinah
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/alhelawy05/shsm14.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *DZIKIR SETELAH SHOLAT SESUAI SUNNAH NABI صلى الله عليه وسلم (BAGIAN-3)*
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu sesungguhnya orang-orang fakir dari golongan kaum Muhajirin mendatangi Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam, dan mereka berkata:
ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلٰى وَالنَّعِيْمِ الْمُقِيْمِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّيْ وَيُصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالِ يَحَجُّوْنَ بِهَا وَيَعْتَمِرُوْنَ وَيُجَاهِدُوْنَ وَيَتَصَدَّقُوْنَ فَقَالَ؛ أَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئاً تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلاَ يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ؟ قَالُوْا؛ بَلٰى يَا رَسُوْلُ اللهِ قَالَ؛ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُوْنَ خَلْفَ كُلَّ صَلاةٍ ثَلَاثاً وَثَلاثينَ.
Telah pergi orang-orang kaya dengan drajat yang tinggi dan kemewahan, mereka mendirikan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, dan mereka mempunyai berlebihan harta yang digunakan untuk pergi haji, umrah, berjihad, dan bersedekah. Kemudian Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam bersabda: *Maukah aku ajarkan amalan kepada kalian, amalan yang ditinggalkan orang-orang sebelum kalian, dan orang-orang setelah kalian akan berlomba untuk melakukannya, dan tidak ada keutamaan yang melebihi seseorang dari kalian yang melakukan seperti yang kalian lakukan.* Mereka (para sahabat) berkata, tentu wahai Rosulullah, beliau bersabda: *Bacalah tasbih, tahmid, dan takbir dalam tiap-tiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.*
📚 PDF Al-Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Imam Nawawi _rahimahullah_ (wafat 677 H) berkata di dalam kitab beliau al-adzkar:
Telah menceritakan kepada kami dalam kitab Shahih Bukhari-Muslim, dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu sesungguhnya orang-orang fakir dari golongan kaum Muhajirin mendatangi Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam, dan mereka berkata:
ذَهَبَ أَهْلُ الدُّثُوْرِ بِالدَّرَجَاتِ الْعُلٰى وَالنَّعِيْمِ الْمُقِيْمِ يُصَلُّوْنَ كَمَا نُصَلِّيْ وَيُصُوْمُوْنَ كَمَا نَصُوْمُ وَلَهُمْ فَضْلٌ مِنْ أَمْوَالِ يَحَجُّوْنَ بِهَا وَيَعْتَمِرُوْنَ وَيُجَاهِدُوْنَ وَيَتَصَدَّقُوْنَ فَقَالَ؛ أَلَا أُعَلِّمُكُمْ شَيْئاً تُدْرِكُونَ بِهِ مَنْ سَبَقَكُمْ وَتَسْبِقُونَ بِهِ مَنْ بَعْدَكُمْ وَلاَ يَكُونُ أَحَدٌ أَفْضَلَ مِنْكُمْ إِلَّا مَنْ صَنَعَ مِثْلَ مَا صَنَعْتُمْ؟ قَالُوْا؛ بَلٰى يَا رَسُوْلُ اللهِ قَالَ؛ تُسَبِّحُونَ وَتَحْمَدُونَ وَتُكَبِّرُوْنَ خَلْفَ كُلَّ صَلاةٍ ثَلَاثاً وَثَلاثينَ.
Telah pergi orang-orang kaya dengan drajat yang tinggi dan kemewahan, mereka mendirikan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami puasa, dan mereka mempunyai berlebihan harta yang digunakan untuk pergi haji, umrah, berjihad, dan bersedekah. Kemudian Rosulullah sholallahu 'alaihi wassalam bersabda: *Maukah aku ajarkan amalan kepada kalian, amalan yang ditinggalkan orang-orang sebelum kalian, dan orang-orang setelah kalian akan berlomba untuk melakukannya, dan tidak ada keutamaan yang melebihi seseorang dari kalian yang melakukan seperti yang kalian lakukan.* Mereka (para sahabat) berkata, tentu wahai Rosulullah, beliau bersabda: *Bacalah tasbih, tahmid, dan takbir dalam tiap-tiap selesai shalat sebanyak tiga puluh tiga kali.*
📚 PDF Al-Adzkar hal 58
📥 Download Kitab : https://ia601705.us.archive.org/5/items/adzkarnawawi/adzkar.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💥⚠⛔🔥 BERKUMPUL DI RUMAH KELUARGA MAYIT DAN MENGHIDANGKAN MAKANAN SETELAH DIKUBURKAN TERMASUK NIYAHAH (MERATAP)
✍🏼 Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) berkata :
قَالَ صَاحِبُ الشَّامِلِ وَغَيْرُهُ وَأَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَلَمْ يُنْقَلْ فيه شئ وَهُوَ بِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبَّةٍ هَذَا كَلَامُ صَاحِبِ الشَّامِلِ وَيُسْتَدَلُّ لِهَذَا بِحَدِيثِ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ” كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنْ النِّيَاحَةِ ” رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَلَيْسَ فِي رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَهْ بَعْدَ دَفْنِهِ
“Penulis kitab asy-Syaamil dan selainnya berkata : ‘adapun yang dilakukan keluarga yang meninggal dunia dengan menyediakan makanan dan berkumpulnya manusia di rumahnya, maka tidak dinukil sedikitpun tentang hal ini. Hal tersebut adalah bid’ah bukan perkara yang mustahabah (sunnah)’. Ini adalah ucapan penulis kitab asy-Syaamil, berdalilkan hadits Jariir bin Abdullah Rodhiyallahu ‘anhu beliau berkata : ‘kami (para sahabat Rodhiyallahu ‘anhum-pent.) menghitung berkumpulnya manusia di rumah keluarga mayit dan menghidangkan makanan setelah dikubur adalah termasuk niyaahah(meratap)’. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Majah dengan sanad shahih dan tidak ada dalam riwayat Ibnu Majah : ‘setelah dikubur’.
📚 PDF Majmu' Syarhu Muhadzab jilid 5 hal 290
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/waqmagm/magm05.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) berkata :
قَالَ صَاحِبُ الشَّامِلِ وَغَيْرُهُ وَأَمَّا إصْلَاحُ أَهْلِ الْمَيِّتِ طَعَامًا وَجَمْعُ النَّاسِ عَلَيْهِ فَلَمْ يُنْقَلْ فيه شئ وَهُوَ بِدْعَةٌ غَيْرُ مُسْتَحَبَّةٍ هَذَا كَلَامُ صَاحِبِ الشَّامِلِ وَيُسْتَدَلُّ لِهَذَا بِحَدِيثِ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ ” كُنَّا نَعُدُّ الِاجْتِمَاعَ إلَى أَهْلِ الْمَيِّتِ وَصَنِيعَةَ الطَّعَامِ بَعْدَ دَفْنِهِ مِنْ النِّيَاحَةِ ” رَوَاهُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ وَابْنُ مَاجَهْ بِإِسْنَادٍ صَحِيحٍ وَلَيْسَ فِي رِوَايَةِ ابْنِ مَاجَهْ بَعْدَ دَفْنِهِ
“Penulis kitab asy-Syaamil dan selainnya berkata : ‘adapun yang dilakukan keluarga yang meninggal dunia dengan menyediakan makanan dan berkumpulnya manusia di rumahnya, maka tidak dinukil sedikitpun tentang hal ini. Hal tersebut adalah bid’ah bukan perkara yang mustahabah (sunnah)’. Ini adalah ucapan penulis kitab asy-Syaamil, berdalilkan hadits Jariir bin Abdullah Rodhiyallahu ‘anhu beliau berkata : ‘kami (para sahabat Rodhiyallahu ‘anhum-pent.) menghitung berkumpulnya manusia di rumah keluarga mayit dan menghidangkan makanan setelah dikubur adalah termasuk niyaahah(meratap)’. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan Ibnu Majah dengan sanad shahih dan tidak ada dalam riwayat Ibnu Majah : ‘setelah dikubur’.
📚 PDF Majmu' Syarhu Muhadzab jilid 5 hal 290
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/waqmagm/magm05.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Telegram
FatwaUlamaSyafi'i
Fatwa Imam Syafi'i dan Ulama Bermadzhab Syafi'i
🌱🌕🕋 *MENGIKUTI SUNNAH RASUL ADALAH BUKTI CINTA KEPADA ALLAH SUBHANAHU WATA'ALA*
✍ Al Imam Al Hafidz Imaaduddin Abul Fida' isma'il ibnu Katsir Al Quraisy Ad Dimasqy Asy Syafi'i _rahimahullah_ (wafat 774 H) menafsirkan surat Ali Imran ayat 31:
قال تعالى
﴿قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ﴾
[آل عمران: ٣١]،
قال ابن كثير ـ رحمه الله ـ: «هذه الآية الكريمة حاكمةٌ على كُلِّ من ادعى محبةَ اللهِ وليس هو على الطريقة المحمَّدية، فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر حتى يتبع الشرع المحمَّدِيَّ، والدِّينَ النبويَّ في جميع أقواله وأفعاله وأحواله،
كما ثبت في الصحيح عن رسول الله صَلَّى اللهُ عليه وسَلَّم، أنه قال:
«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»»
[متفق عليه من حديث عائشة رضي الله عنها].
Allah ta'ala berfirman :
*"Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."*
(QS. Ali Imran : 31.)
"Ayat yang mulia ini adalah pengadil untuk siapa saja yang mengaku mencintai Allah sementara dia tidak berada di atas jalan hidupnya Muhammad.
Sungguh dia berdusta dalam pengakuannya tersebut sampai dia mengikuti syariatnya Muhammad dan agama yang beliau bawa dalam segala ucapan, perbuatan dan keadaannya."
Sebagaimana telah terbukti diriwayatkan dalam Shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,
*"Barang siapa melakukan suatu amalan yang bukan perintah kami maka amalan tersebut tertolak."*
(Hadist disepakati keshahihannya dari Aisyah semoga Allah meridhainya)
📚 PDF Tafsir Ibnu Katsir Al-Qur'anul 'Adzim juz 2 hal. 32
📥 Download Kitab : http://www.archive.org/download/43005PDF/tqa2.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Al Imam Al Hafidz Imaaduddin Abul Fida' isma'il ibnu Katsir Al Quraisy Ad Dimasqy Asy Syafi'i _rahimahullah_ (wafat 774 H) menafsirkan surat Ali Imran ayat 31:
قال تعالى
﴿قُلْ إِنْ كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ﴾
[آل عمران: ٣١]،
قال ابن كثير ـ رحمه الله ـ: «هذه الآية الكريمة حاكمةٌ على كُلِّ من ادعى محبةَ اللهِ وليس هو على الطريقة المحمَّدية، فإنه كاذب في دعواه في نفس الأمر حتى يتبع الشرع المحمَّدِيَّ، والدِّينَ النبويَّ في جميع أقواله وأفعاله وأحواله،
كما ثبت في الصحيح عن رسول الله صَلَّى اللهُ عليه وسَلَّم، أنه قال:
«مَنْ عَمِلَ عَمَلًا لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ»»
[متفق عليه من حديث عائشة رضي الله عنها].
Allah ta'ala berfirman :
*"Katakanlah jika kalian mencintai Allah maka ikutilah aku niscaya Allah mencintai kalian dan mengampuni dosa-dosa kalian. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."*
(QS. Ali Imran : 31.)
"Ayat yang mulia ini adalah pengadil untuk siapa saja yang mengaku mencintai Allah sementara dia tidak berada di atas jalan hidupnya Muhammad.
Sungguh dia berdusta dalam pengakuannya tersebut sampai dia mengikuti syariatnya Muhammad dan agama yang beliau bawa dalam segala ucapan, perbuatan dan keadaannya."
Sebagaimana telah terbukti diriwayatkan dalam Shahih dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda,
*"Barang siapa melakukan suatu amalan yang bukan perintah kami maka amalan tersebut tertolak."*
(Hadist disepakati keshahihannya dari Aisyah semoga Allah meridhainya)
📚 PDF Tafsir Ibnu Katsir Al-Qur'anul 'Adzim juz 2 hal. 32
📥 Download Kitab : http://www.archive.org/download/43005PDF/tqa2.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💥⚠🌱❌ *BIMBINGAN ULAMA DALAM MENYIKAPI HARI KELAHIRAN, HARI NATAL DAN TAHUN BARU!!*
✍🏼 Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi _rahimahullah_ (pengarang kitab tafsir jalalain, wafat 911 H) . berkata:
النهي عن الاحتفال بما يسمى بليلة رأس السنة الميلادية
ومما يفعله كثير من الناس في فصل الشتاء، ويزعمون أنه ميلاد عيسى عليه السلام، فجميع ما يصنع أيضاً في هذه الليالي من المنكرات، مثل: إيقاد النيران، وإحداث طعام، وشراء شمع، وغير ذلك؛ فإن اتخاذ هذه المواليد موسماً هو دين النصارى، وليس لذلك أصل في دين الإسلام.
"Larangan dari perayaan yang dinamakan tahun baru Masehi. Di antara yang dilakukan banyak manusia pada musim dingin, dan mereka menganggap saat itu dilahirkan Isa ‘alaihis salam. Maka semua yang dilakukan pada malam-malam ini termasuk kemungkaran, seperti: menyalakan api, membuat makanan khusus perayaan, membeli lilin dan lainnya (seperti terompet, pent) untuk perayaan. *Sesungguhnya menjadikan hari-hari lahir sebagai perayaan itu merupakan agama Kristen nashrani dan tidak ada asalnya dalam agama Islam*
📚 PDF : A l-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’ hal 19
📥 Download Kitab : http://www.islamicbook.ws/amma/alamr-balatbaa-walnhi-an-alabtdaa.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi _rahimahullah_ (pengarang kitab tafsir jalalain, wafat 911 H) . berkata:
النهي عن الاحتفال بما يسمى بليلة رأس السنة الميلادية
ومما يفعله كثير من الناس في فصل الشتاء، ويزعمون أنه ميلاد عيسى عليه السلام، فجميع ما يصنع أيضاً في هذه الليالي من المنكرات، مثل: إيقاد النيران، وإحداث طعام، وشراء شمع، وغير ذلك؛ فإن اتخاذ هذه المواليد موسماً هو دين النصارى، وليس لذلك أصل في دين الإسلام.
"Larangan dari perayaan yang dinamakan tahun baru Masehi. Di antara yang dilakukan banyak manusia pada musim dingin, dan mereka menganggap saat itu dilahirkan Isa ‘alaihis salam. Maka semua yang dilakukan pada malam-malam ini termasuk kemungkaran, seperti: menyalakan api, membuat makanan khusus perayaan, membeli lilin dan lainnya (seperti terompet, pent) untuk perayaan. *Sesungguhnya menjadikan hari-hari lahir sebagai perayaan itu merupakan agama Kristen nashrani dan tidak ada asalnya dalam agama Islam*
📚 PDF : A l-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’ hal 19
📥 Download Kitab : http://www.islamicbook.ws/amma/alamr-balatbaa-walnhi-an-alabtdaa.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌏🍃🌱🌕🔽⚠ *HATI-HATI BAGI YANG BERMAKSIAT KEPADA ALLAH NAMUN JUSTRU DIBUKAKAN PINTU RIZKI PADANYA*
✍🏼 Imam Jalaluddin Al-Muhally (wafat 864 H) dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi (wafat 911) , Berkata di dalam kitab mereka *TAFSIR JALALAIN* menafsirkan surat Al-An'am ayat 44 :
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ -الأنعام ٤٤
*Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.* _Al- An'am ayat 44_
44. ( فلما نسوا ) تركوا ( ما ذكروا ) وعظوا وخوفوا ( به ) من البأساء والضراء فلم يتعظوا ( فتحنا ) بالتخفيف والتشديد ( عليهم أبواب كل شيء ) من النعم استدراجا لهم ( حتى إذا فرحوا بما أوتوا ) فرح بطر ( أخذناهم ) بالعذاب ( بغتة ) فجأة ( فإذا هم مبلسون ) آيسون من كل خير
(Maka tatkala mereka melupakan) mereka mengabaikan (peringatan yang telah diberikan kepada mereka) nasihat dan ancaman yang telah diberikan kepada mereka (melaluinya) yaitu dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan, mereka tetap tidak mau mengambil pelajaran dan nasihat darinya (Kami bukakan) dengan dibaca takhfif dan tasydid (kepada mereka semua pintu-pintu) yakni kesenangan-kesenangan sebagai istidraj untuk mereka (sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka) gembira yang diwarnai rasa sombong (Kami siksa mereka) dengan azab (dengan tiba-tiba) secara sekonyong-konyong (maka ketika itu mereka terdiam berputus-asa) mereka merasa berputus asa dari segala kebaikan.
📚 PDF Tafsir Jalalain hal 132
📥 Download Kitab : https://ia902601.us.archive.org/35/items/maktabana_kutub/Tafsir%20Jalalain.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam Jalaluddin Al-Muhally (wafat 864 H) dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi (wafat 911) , Berkata di dalam kitab mereka *TAFSIR JALALAIN* menafsirkan surat Al-An'am ayat 44 :
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِۦ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَٰبَ كُلِّ شَىْءٍ حَتَّىٰٓ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَآ أُوتُوٓا۟ أَخَذْنَٰهُم بَغْتَةً فَإِذَا هُم مُّبْلِسُونَ -الأنعام ٤٤
*Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.* _Al- An'am ayat 44_
44. ( فلما نسوا ) تركوا ( ما ذكروا ) وعظوا وخوفوا ( به ) من البأساء والضراء فلم يتعظوا ( فتحنا ) بالتخفيف والتشديد ( عليهم أبواب كل شيء ) من النعم استدراجا لهم ( حتى إذا فرحوا بما أوتوا ) فرح بطر ( أخذناهم ) بالعذاب ( بغتة ) فجأة ( فإذا هم مبلسون ) آيسون من كل خير
(Maka tatkala mereka melupakan) mereka mengabaikan (peringatan yang telah diberikan kepada mereka) nasihat dan ancaman yang telah diberikan kepada mereka (melaluinya) yaitu dalam bentuk kesengsaraan dan penderitaan, mereka tetap tidak mau mengambil pelajaran dan nasihat darinya (Kami bukakan) dengan dibaca takhfif dan tasydid (kepada mereka semua pintu-pintu) yakni kesenangan-kesenangan sebagai istidraj untuk mereka (sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka) gembira yang diwarnai rasa sombong (Kami siksa mereka) dengan azab (dengan tiba-tiba) secara sekonyong-konyong (maka ketika itu mereka terdiam berputus-asa) mereka merasa berputus asa dari segala kebaikan.
📚 PDF Tafsir Jalalain hal 132
📥 Download Kitab : https://ia902601.us.archive.org/35/items/maktabana_kutub/Tafsir%20Jalalain.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Telegram
FatwaUlamaSyafi'i
Fatwa Imam Syafi'i dan Ulama Bermadzhab Syafi'i
🌹🌕🔽 *HADITS DHA'IF DAN PALSU TENTANG KEUTAMAAN BULAN RAJAB*
✍Ibnu Hajar Al Asqolani _rahimahullah_ (wafat 852 H), salah satu Ulama terkemuka madzab syafi'i, pengarang kitab fathul bari syarah shahih bukhori, berkata di dalam kitab beliau Tabyiinul 'Ajab menjelaskan sekian banyak hadits-hadits lemah dan palsu terkait bulan rajab yang sudah tersebar di kalangan manusia,
Beliau _rahimahullah_ berkata:
*“Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, maka terbagi menjadi dua: hadits-haditsnya MAUDHU'’ (PALSU), dan hadits-haditsnya DHOiF (LEMAH)*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 33
Kemudian beliau _rahimahullah_ menyebutkan *SEKIAN BANYAK* hadits-hadits dhoif dan palsu terkait bulan rajab, diantaranya :
1. “Barangsiapa yang berpuasa pada setiap bulan haram hari Kamis, Jum’at, dan Sabtu, maka akan dituliskan baginya pahala ibadah selama 700 tahun.”
*Berkata ibnu hajar al asqolani SANADNYA LEMAH DAN TIDAK DIKETAHUI PERIWAYATNYA*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 30
2. "Barang siapa sholat pada pertengahan bulan rajab 14 rakaat, membaca setiap rakaat alhamdulillah 10x, membaca kulhu allahu ahad 11x......."
*Berkata ibnu hajar al asqolani : HADITS PALSU DAN TIDAK DIKETAHUI PERIWAYATNYA*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 56
3. “Aku diutus sebagai nabi pada 27 Rajab, barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka itu sebagai kaffarah (penebus dosa) selama 60 bulan.”
*Berkata ibnu hajar al asqolani : HADITS MUNGKAR*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab hal. 64
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP42440/42440.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍Ibnu Hajar Al Asqolani _rahimahullah_ (wafat 852 H), salah satu Ulama terkemuka madzab syafi'i, pengarang kitab fathul bari syarah shahih bukhori, berkata di dalam kitab beliau Tabyiinul 'Ajab menjelaskan sekian banyak hadits-hadits lemah dan palsu terkait bulan rajab yang sudah tersebar di kalangan manusia,
Beliau _rahimahullah_ berkata:
*“Adapun hadits-hadits yang menyebutkan tentang keutamaan bulan Rajab, keutamaan berpuasa Rajab, atau keutamaan berpuasa beberapa hari pada bulan tersebut, maka terbagi menjadi dua: hadits-haditsnya MAUDHU'’ (PALSU), dan hadits-haditsnya DHOiF (LEMAH)*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 33
Kemudian beliau _rahimahullah_ menyebutkan *SEKIAN BANYAK* hadits-hadits dhoif dan palsu terkait bulan rajab, diantaranya :
1. “Barangsiapa yang berpuasa pada setiap bulan haram hari Kamis, Jum’at, dan Sabtu, maka akan dituliskan baginya pahala ibadah selama 700 tahun.”
*Berkata ibnu hajar al asqolani SANADNYA LEMAH DAN TIDAK DIKETAHUI PERIWAYATNYA*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 30
2. "Barang siapa sholat pada pertengahan bulan rajab 14 rakaat, membaca setiap rakaat alhamdulillah 10x, membaca kulhu allahu ahad 11x......."
*Berkata ibnu hajar al asqolani : HADITS PALSU DAN TIDAK DIKETAHUI PERIWAYATNYA*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab, hal. 56
3. “Aku diutus sebagai nabi pada 27 Rajab, barangsiapa berpuasa pada hari itu, maka itu sebagai kaffarah (penebus dosa) selama 60 bulan.”
*Berkata ibnu hajar al asqolani : HADITS MUNGKAR*
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab hal. 64
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP42440/42440.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *ADA APA DENGAN BULAN RAJAB ?*
✍Ibnu Hajar Al Asqolani _rahimahullah_ (wafat 852 H), salah satu Ulama terkemuka Madzab Syafi'i, pengarang kitab fathul bari syarah shahih bukhori, berkata di dalam kitab beliau Tabyiinul 'Ajab :
*"Tidak ada satupun hadits yg shahih yang bisa dijadikan hujjah untuk keutamaan bulan Rajab, berpuasa dibulan Rajab, berpuasa di hari-hari tertentu dibulan Rajab, dan keutamaan shalat dimalam tertentu dibulan tersebut*, sungguh telah mendahuluiku dalam memastikan tidak adanya hadits shahih tentang keutamaan bulan rajab imam abu ismail al harawi al hafidz, kami telah meriwayatkannya darinya dengan sanad yang shahih, demikian pula kami meriwayatkannya dari selainnya,
akan tetapi telah masyhur dikalangan ulama bahwa mereka membolehkan mendatangkan hadits-hadits yg menyebutkan keutamaan² sebuah amalan meskipun pada riwayat tersebut ada kelemahan, selama hadits tersebut tidak palsu. *Dan harus bersamaan dengan itu disyaratkan untuk seorang yang beramal dengan sebuah amalan tersebut*
*1. MEYAKINI BAHWA ITU ADALAH HADITS LEMAH*
*2. TIDAK MEMASYURKAN/MENYEBARKANNYA (DITENGAH-TENGAH MANUSIA),*
*3.HENDAKLAH SESEORANG TIDAK MENGAMALKAN SEBUAH AMALAN DENGAN DASAR SEBUAH HADITS LEMAH, SEHINGGA MENJADIKAN BAGIAN DARI SYARIAT PERKARA YANG BUKAN SYARIAT ATAU MENYEBABKAN ORANG-ORANG YANG TIDAK TAHU MENYANGKA AMALAN TERSEBUT ADALAH AMALAN SUNNAH YANG SHAHIH*
Dan al ustadz Abu Muhammad bin Abdussalam dan juga selainnya telah menjelaskan secara gamblang perihal tersebut
*Dan hendaklah seorang insan berhati² jangan sampai dirinya termasuk dalam sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam :*
*"BARANG SIAPA YANG MENYAMPAIKAN DARIKU SEBUAH HADITS YANG DIKETAHUI PADANYA ADA KEDUSTAAN MAKA DIA ADALAH SALAH SATU DARI PARA PENDUSTA"*
*Maka bagaimana dengan orang yg MENGAMALKANNYA?* (mengamalkan hadits lemah atau palsu)
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab hal 23 - 24
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP42440/42440.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎
✍Ibnu Hajar Al Asqolani _rahimahullah_ (wafat 852 H), salah satu Ulama terkemuka Madzab Syafi'i, pengarang kitab fathul bari syarah shahih bukhori, berkata di dalam kitab beliau Tabyiinul 'Ajab :
*"Tidak ada satupun hadits yg shahih yang bisa dijadikan hujjah untuk keutamaan bulan Rajab, berpuasa dibulan Rajab, berpuasa di hari-hari tertentu dibulan Rajab, dan keutamaan shalat dimalam tertentu dibulan tersebut*, sungguh telah mendahuluiku dalam memastikan tidak adanya hadits shahih tentang keutamaan bulan rajab imam abu ismail al harawi al hafidz, kami telah meriwayatkannya darinya dengan sanad yang shahih, demikian pula kami meriwayatkannya dari selainnya,
akan tetapi telah masyhur dikalangan ulama bahwa mereka membolehkan mendatangkan hadits-hadits yg menyebutkan keutamaan² sebuah amalan meskipun pada riwayat tersebut ada kelemahan, selama hadits tersebut tidak palsu. *Dan harus bersamaan dengan itu disyaratkan untuk seorang yang beramal dengan sebuah amalan tersebut*
*1. MEYAKINI BAHWA ITU ADALAH HADITS LEMAH*
*2. TIDAK MEMASYURKAN/MENYEBARKANNYA (DITENGAH-TENGAH MANUSIA),*
*3.HENDAKLAH SESEORANG TIDAK MENGAMALKAN SEBUAH AMALAN DENGAN DASAR SEBUAH HADITS LEMAH, SEHINGGA MENJADIKAN BAGIAN DARI SYARIAT PERKARA YANG BUKAN SYARIAT ATAU MENYEBABKAN ORANG-ORANG YANG TIDAK TAHU MENYANGKA AMALAN TERSEBUT ADALAH AMALAN SUNNAH YANG SHAHIH*
Dan al ustadz Abu Muhammad bin Abdussalam dan juga selainnya telah menjelaskan secara gamblang perihal tersebut
*Dan hendaklah seorang insan berhati² jangan sampai dirinya termasuk dalam sabda Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam :*
*"BARANG SIAPA YANG MENYAMPAIKAN DARIKU SEBUAH HADITS YANG DIKETAHUI PADANYA ADA KEDUSTAAN MAKA DIA ADALAH SALAH SATU DARI PARA PENDUSTA"*
*Maka bagaimana dengan orang yg MENGAMALKANNYA?* (mengamalkan hadits lemah atau palsu)
📚 PDF Tabyiinul 'Ajab hal 23 - 24
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP42440/42440.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *CADAR MENURUT ULAMA SYAFI'I*
✍🏼 Imam Jalaluddin Al-Muhally (wafat 864 H) dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi (wafat 911) , Berkata di dalam kitab mereka *TAFSIR JALALAIN* menafsirkan surat Al-Ahzab ayat 59
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, putri-putrimu, dan wanitanya orang-orang beriman agar mereka mengulurkan jalabib (jilbab-jilbab). Hal itu lebih pantas untuk mereka dikenali sehingga mereka tidak di ganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." *(al-Ahzab: 59)*
﴿يا أيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن﴾ جمع جلباب وهي الملاءة التي تشتمل بها المرأة، أي يرخين بعضها على الوجوه إذا خرجن لحاجتهن إلا عينا واحدة
﴿ذلك أدنى﴾ أقرب إلى
﴿أن يعرفن﴾ بأنهن حرائر
﴿فلا يؤذين﴾ بالتعرض لهن بخلاف الإماء فلا يغطين وجوههن، فكان المنافقون يتعرضون لهم
﴿وكان الله غفورا﴾ لما سلف منهن من ترك الستر
﴿رحيما﴾ بهن إذ سترهن.
"Jalabib adalah bentuk jamak dari jilbab, yaitu mala'ah (pakaian panjang) yang menutupi seluruh tubuh wanita. *Ayat di atas memerintahkan agar mereka mengulurkan sebagian jilbab tersebut menutupi wajah*, saat mereka keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan mereka (tidak ada yang terlihat dari mereka) kecuali satu mata.
Firmannya ذلك أدنى "hal itu" lebih pantas untuk أن يعرفن *"mereka dikenali"* bahwa mereka adalah wanita merdeka (bukan budak), فلا يؤ ذين *"sehingga mereka tidak di ganggu* dengan dihadang (digoda) di jalan.
Berbeda halnya dengan wanita yang berstatus budak, mereka tidak menutupi wajah sehingga orang-orang munafik menghadang mereka (di jalan).
Firman-Nya, الله غفورا *"dan adalah Allah Maha Pengampun* terhadap perbuatan mereka tidak berhijab pada masa yang lalu (sebelum turunnya perintah); terhadap mereka saat mereka berhijab."
📚 PDF Tafsir Jalalain hal 425
📥 Download Kitab : https://ia902601.us.archive.org/35/items/maktabana_kutub/Tafsir%20Jalalain.pdf
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah (wafat 852 H) berkata :
و من المعلوم ان عاقل يشتد عليه ان الاجنبى يرى وجه زوجته و ابنته و نحو ذلك
"Termasuk hal yang dimaklumi, seorang *lelaki yang berakal tentu merasa keberatan apabila lelaki ajnabi (lelaki yang bukan mahram) melihat wajah istrinya, putrinya,* dan semisalnya."
📚 PDF Fathul Bari juz 12 hal 245
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/12_2033.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam Jalaluddin Al-Muhally (wafat 864 H) dan Imam Jalaluddin As-Suyuthi (wafat 911) , Berkata di dalam kitab mereka *TAFSIR JALALAIN* menafsirkan surat Al-Ahzab ayat 59
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا
"Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, putri-putrimu, dan wanitanya orang-orang beriman agar mereka mengulurkan jalabib (jilbab-jilbab). Hal itu lebih pantas untuk mereka dikenali sehingga mereka tidak di ganggu. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." *(al-Ahzab: 59)*
﴿يا أيها النبي قل لأزواجك وبناتك ونساء المؤمنين يدنين عليهن من جلابيبهن﴾ جمع جلباب وهي الملاءة التي تشتمل بها المرأة، أي يرخين بعضها على الوجوه إذا خرجن لحاجتهن إلا عينا واحدة
﴿ذلك أدنى﴾ أقرب إلى
﴿أن يعرفن﴾ بأنهن حرائر
﴿فلا يؤذين﴾ بالتعرض لهن بخلاف الإماء فلا يغطين وجوههن، فكان المنافقون يتعرضون لهم
﴿وكان الله غفورا﴾ لما سلف منهن من ترك الستر
﴿رحيما﴾ بهن إذ سترهن.
"Jalabib adalah bentuk jamak dari jilbab, yaitu mala'ah (pakaian panjang) yang menutupi seluruh tubuh wanita. *Ayat di atas memerintahkan agar mereka mengulurkan sebagian jilbab tersebut menutupi wajah*, saat mereka keluar rumah untuk memenuhi kebutuhan mereka (tidak ada yang terlihat dari mereka) kecuali satu mata.
Firmannya ذلك أدنى "hal itu" lebih pantas untuk أن يعرفن *"mereka dikenali"* bahwa mereka adalah wanita merdeka (bukan budak), فلا يؤ ذين *"sehingga mereka tidak di ganggu* dengan dihadang (digoda) di jalan.
Berbeda halnya dengan wanita yang berstatus budak, mereka tidak menutupi wajah sehingga orang-orang munafik menghadang mereka (di jalan).
Firman-Nya, الله غفورا *"dan adalah Allah Maha Pengampun* terhadap perbuatan mereka tidak berhijab pada masa yang lalu (sebelum turunnya perintah); terhadap mereka saat mereka berhijab."
📚 PDF Tafsir Jalalain hal 425
📥 Download Kitab : https://ia902601.us.archive.org/35/items/maktabana_kutub/Tafsir%20Jalalain.pdf
Ibnu Hajar Al Asqolani rahimahullah (wafat 852 H) berkata :
و من المعلوم ان عاقل يشتد عليه ان الاجنبى يرى وجه زوجته و ابنته و نحو ذلك
"Termasuk hal yang dimaklumi, seorang *lelaki yang berakal tentu merasa keberatan apabila lelaki ajnabi (lelaki yang bukan mahram) melihat wajah istrinya, putrinya,* dan semisalnya."
📚 PDF Fathul Bari juz 12 hal 245
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/FP2021/12_2033.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🌹🌕🔽 *AURAT WANITA DIHADAPAN LAKI-LAKI YANG BUKAN MAHRAM ADALAH SELURUH TUBUH*
✍ Syaikh Salim bin Sumair Al Hadhromiy _rahimahullah_ (wafat 1271 H) berkata di dalam kitab beliau Safinatu Najah:
و عورة الحـرة فب الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه و الكفين. و عورة الحرة و الأمة عند الأجانب جميع البدن
Aurat wanita merdeka di dalam shalat adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangan. *Sedangkan aurot wanita merdeka dan budak perempuan di hadapan ajnabi (laki-laki bukan mahram) adalah SELURUH TUBUH*
📚 PDF Safinatu Najah hal. 31
📥 Download Kitab : https://ia601500.us.archive.org/18/items/maktabanagalerikitabkuningkitabempat/matansafinahnaja.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍ Syaikh Salim bin Sumair Al Hadhromiy _rahimahullah_ (wafat 1271 H) berkata di dalam kitab beliau Safinatu Najah:
و عورة الحـرة فب الصلاة جميع بدنها ما سوى الوجه و الكفين. و عورة الحرة و الأمة عند الأجانب جميع البدن
Aurat wanita merdeka di dalam shalat adalah seluruh tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangan. *Sedangkan aurot wanita merdeka dan budak perempuan di hadapan ajnabi (laki-laki bukan mahram) adalah SELURUH TUBUH*
📚 PDF Safinatu Najah hal. 31
📥 Download Kitab : https://ia601500.us.archive.org/18/items/maktabanagalerikitabkuningkitabempat/matansafinahnaja.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
🕋🌕🍃 *DISUNNAHKAN MEMBACA SURAT AL-KAHFI PADA MALAM JUM'AT DAN HARI JUM'AT*
✍🏼 Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullah (wafat 204 H)
قال الشافعي: أحب قراءة الكهف ليلة الجمهة و يومها لما جاء فيها.
Berkata Imam Syafii _rahimahullah_: aku menyukai bacaan surat al kahfi pada malam jumat dan hari jumat sebagaimana dalil-dalil yang datang padanya.
📚 PDF : Al-Umm jilid 2 hal 432, kitab sholat, bab apa yang diperintahkan pada malam jumat dan hari jumat)
📥 Download Kitab : https://drive.google.com/open?id=15pDOEGNjCWsLJheQsJQlmTItga69F9KQ
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam Abu Abdillah Muhammad bin Idris Asy-Syafi’i rahimahullah (wafat 204 H)
قال الشافعي: أحب قراءة الكهف ليلة الجمهة و يومها لما جاء فيها.
Berkata Imam Syafii _rahimahullah_: aku menyukai bacaan surat al kahfi pada malam jumat dan hari jumat sebagaimana dalil-dalil yang datang padanya.
📚 PDF : Al-Umm jilid 2 hal 432, kitab sholat, bab apa yang diperintahkan pada malam jumat dan hari jumat)
📥 Download Kitab : https://drive.google.com/open?id=15pDOEGNjCWsLJheQsJQlmTItga69F9KQ
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
Google Docs
al-umm-syafii-jilid-2.pdf
💥⚠⛔🔥 *LARANGAN MENINGGIKAN KUBURAN, DIDUDUKI DAN DIBANGUN SESUATU DIATASNYA* ⛔️✖️
✍🏼 Imam Muslim rahimahullah (wafat 261 H) menyebutkan hadits-hadits Rosulullah sholallahu 'alaihi wa sallam pada kitabul janaiz di kitab shahihnya :
عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ، قَالَ: قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: ” أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ، وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَه ”
Dari Abul Hayyaaj Al-Asadi, ia berkata : ‘Ali bin Abi Thalib pernah berkata kepadaku : “Maukah engkau aku utus sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengutusku ? Hendaklah engkau tidak meninggalkan gambar-gambar kecuali engkau hapus dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali kamu ratakan” (Hadits Riwayat Muslim no. 969)
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhu berkata :
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ، وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ، وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْه
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya”. (Hadits Riwayat Muslim no. 970)
✍🏼 Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) berkata menjelaskan hadits diatas dalam syarah shahih muslim :
فيه أن السنة أن القبر لا يرفع على الأرض رفعاً كثيراً ولا يسنم بل يرفع نحو شبر ويسطح وهذا مذهب الشافعي ومن وافقه،
“Pada hadits tersebut terdapat keterangan bahwa yang disunnahkan kuburan itu tidak terlalu ditinggikan di atas permukaan tanah dan tidak dibentuk seperti punuk onta, akan tetapi hanya ditinggikan seukuran sejengkal dan meratakannya. Ini adalah madzhab Asy-Syafi’i dan orang-orang yang sepakat dengan beliau”
📚 PDF Syarah Shahih Muslim juz 7 hal 36
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/alhelawy05/shsm07.pdf
✍ Imam Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) juga berkata :
وَاتَّفَقَتْ نُصُوصُ الشَّافِعِيِّ وَالْأَصْحَابِ عَلَى كَرَاهَةِ بِنَاءِ مَسْجِدٍ عَلَى الْقَبْرِ سَوَاءٌ كَانَ الْمَيِّتُ مَشْهُورًا بِالصَّلَاحِ أَوْ غَيْرِهِ لِعُمُومِ الْأَحَادِيثِ
“Nash-nash dari As-Syafi’i dan para sahabatnya telah sepakat tentang dibencinya membangun masjid di atas kuburan. Sama saja, apakah si mayit masyhur dengan keshalihannya ataupun tidak berdasarkan keumuman hadits-haditsnya”
📚 PDF Majmu' Syarah Muhadzab juz 5 hal. 289
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/waqmagm/magm05.pdf
✍Imam Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H) berkata :
وأحب أن لا يبنى ولا يجصص فإن ذلك يشبه الزينة والخيلاء وليس الموت موضع واحد منهما ولم أر قبور المهاجرين والانصار مجصصة …… وقد رأيت من الولاة من يهدم بمكة ما يبنى فيها فلم أر الفقهاء يعيبون ذلك
“Dan aku suka jika kubur tidak dibangun dan tidak dikapur/disemen, karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan. Orang yang mati bukanlah tempat untuk salah satu di antara keduanya. Dan aku pun tidak pernah melihat kuburan orang-orang Muhajirin dan Anshar dikapur….. Dan aku telah melihat sebagian penguasa meruntuhkan bangunan yang dibangunan di atas kubur di Makkah, dan aku tidak melihat para fuqaha’ mencela perbuatan tersebut”
📚 PDF Al-Umm juz 2 hal 631
📥 Download Kitab : https://ia801501.us.archive.org/30/items/galerikitabkuningmaktabanakitabenam/alom02.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Imam Muslim rahimahullah (wafat 261 H) menyebutkan hadits-hadits Rosulullah sholallahu 'alaihi wa sallam pada kitabul janaiz di kitab shahihnya :
عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ، قَالَ: قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ: ” أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ، وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَه ”
Dari Abul Hayyaaj Al-Asadi, ia berkata : ‘Ali bin Abi Thalib pernah berkata kepadaku : “Maukah engkau aku utus sebagaimana Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah mengutusku ? Hendaklah engkau tidak meninggalkan gambar-gambar kecuali engkau hapus dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan yang ditinggikan kecuali kamu ratakan” (Hadits Riwayat Muslim no. 969)
Jabir bin ‘Abdillah radhiyallaahu ‘anhu berkata :
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُجَصَّصَ الْقَبْرُ، وَأَنْ يُقْعَدَ عَلَيْهِ، وَأَنْ يُبْنَى عَلَيْه
“Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam telah melarang kubur untuk dikapur, diduduki, dan dibangun sesuatu di atasnya”. (Hadits Riwayat Muslim no. 970)
✍🏼 Imam An-Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) berkata menjelaskan hadits diatas dalam syarah shahih muslim :
فيه أن السنة أن القبر لا يرفع على الأرض رفعاً كثيراً ولا يسنم بل يرفع نحو شبر ويسطح وهذا مذهب الشافعي ومن وافقه،
“Pada hadits tersebut terdapat keterangan bahwa yang disunnahkan kuburan itu tidak terlalu ditinggikan di atas permukaan tanah dan tidak dibentuk seperti punuk onta, akan tetapi hanya ditinggikan seukuran sejengkal dan meratakannya. Ini adalah madzhab Asy-Syafi’i dan orang-orang yang sepakat dengan beliau”
📚 PDF Syarah Shahih Muslim juz 7 hal 36
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/alhelawy05/shsm07.pdf
✍ Imam Nawawi rahimahullah (wafat 677 H) juga berkata :
وَاتَّفَقَتْ نُصُوصُ الشَّافِعِيِّ وَالْأَصْحَابِ عَلَى كَرَاهَةِ بِنَاءِ مَسْجِدٍ عَلَى الْقَبْرِ سَوَاءٌ كَانَ الْمَيِّتُ مَشْهُورًا بِالصَّلَاحِ أَوْ غَيْرِهِ لِعُمُومِ الْأَحَادِيثِ
“Nash-nash dari As-Syafi’i dan para sahabatnya telah sepakat tentang dibencinya membangun masjid di atas kuburan. Sama saja, apakah si mayit masyhur dengan keshalihannya ataupun tidak berdasarkan keumuman hadits-haditsnya”
📚 PDF Majmu' Syarah Muhadzab juz 5 hal. 289
📥 Download Kitab : https://archive.org/download/waqmagm/magm05.pdf
✍Imam Syafi'i rahimahullah (wafat 204 H) berkata :
وأحب أن لا يبنى ولا يجصص فإن ذلك يشبه الزينة والخيلاء وليس الموت موضع واحد منهما ولم أر قبور المهاجرين والانصار مجصصة …… وقد رأيت من الولاة من يهدم بمكة ما يبنى فيها فلم أر الفقهاء يعيبون ذلك
“Dan aku suka jika kubur tidak dibangun dan tidak dikapur/disemen, karena hal itu menyerupai perhiasan dan kesombongan. Orang yang mati bukanlah tempat untuk salah satu di antara keduanya. Dan aku pun tidak pernah melihat kuburan orang-orang Muhajirin dan Anshar dikapur….. Dan aku telah melihat sebagian penguasa meruntuhkan bangunan yang dibangunan di atas kubur di Makkah, dan aku tidak melihat para fuqaha’ mencela perbuatan tersebut”
📚 PDF Al-Umm juz 2 hal 631
📥 Download Kitab : https://ia801501.us.archive.org/30/items/galerikitabkuningmaktabanakitabenam/alom02.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
💥⚠🌱❌ *BIMBINGAN ULAMA DALAM MENYIKAPI HARI KELAHIRAN, HARI NATAL DAN TAHUN BARU!!*
✍🏼 Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi _rahimahullah_ (pengarang kitab tafsir jalalain, wafat 911 H) . berkata:
النهي عن الاحتفال بما يسمى بليلة رأس السنة الميلادية
ومما يفعله كثير من الناس في فصل الشتاء، ويزعمون أنه ميلاد عيسى عليه السلام، فجميع ما يصنع أيضاً في هذه الليالي من المنكرات، مثل: إيقاد النيران، وإحداث طعام، وشراء شمع، وغير ذلك؛ فإن اتخاذ هذه المواليد موسماً هو دين النصارى، وليس لذلك أصل في دين الإسلام.
"Larangan dari perayaan yang dinamakan tahun baru Masehi. Di antara yang dilakukan banyak manusia pada musim dingin, dan mereka menganggap saat itu dilahirkan Isa ‘alaihis salam. Maka semua yang dilakukan pada malam-malam ini termasuk kemungkaran, seperti: menyalakan api, membuat makanan khusus perayaan, membeli lilin dan lainnya (seperti terompet, pent) untuk perayaan. *Sesungguhnya menjadikan hari-hari lahir sebagai perayaan itu merupakan agama Kristen nashrani dan tidak ada asalnya dalam agama Islam*
📚 PDF : A l-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’ hal 19
📥 Download Kitab : http://www.islamicbook.ws/amma/alamr-balatbaa-walnhi-an-alabtdaa.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎
✍🏼 Al-Imam Jalaluddin As-Suyuthi _rahimahullah_ (pengarang kitab tafsir jalalain, wafat 911 H) . berkata:
النهي عن الاحتفال بما يسمى بليلة رأس السنة الميلادية
ومما يفعله كثير من الناس في فصل الشتاء، ويزعمون أنه ميلاد عيسى عليه السلام، فجميع ما يصنع أيضاً في هذه الليالي من المنكرات، مثل: إيقاد النيران، وإحداث طعام، وشراء شمع، وغير ذلك؛ فإن اتخاذ هذه المواليد موسماً هو دين النصارى، وليس لذلك أصل في دين الإسلام.
"Larangan dari perayaan yang dinamakan tahun baru Masehi. Di antara yang dilakukan banyak manusia pada musim dingin, dan mereka menganggap saat itu dilahirkan Isa ‘alaihis salam. Maka semua yang dilakukan pada malam-malam ini termasuk kemungkaran, seperti: menyalakan api, membuat makanan khusus perayaan, membeli lilin dan lainnya (seperti terompet, pent) untuk perayaan. *Sesungguhnya menjadikan hari-hari lahir sebagai perayaan itu merupakan agama Kristen nashrani dan tidak ada asalnya dalam agama Islam*
📚 PDF : A l-Amru Bil Ittiba’ Wan Nahyu ‘An Al-Ibtida’ hal 19
📥 Download Kitab : http://www.islamicbook.ws/amma/alamr-balatbaa-walnhi-an-alabtdaa.pdf
⏩ Channel Telegram || http://telegram.me/FatwaUlamaSyafii
💎💎💎💎💎💎💎💎💎