Belajar Sunnah
918 subscribers
147 photos
1.18K links
Kumpulan sunnah sehari-hari dari yang lengkap dengan dalil-dalil, percakapan sederhana, ringkasan, atau gambar.
Download Telegram
*MEMOHON KEPADA ALLAH AGAR DIBERIKAN TEMAN YANG BAIK*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah




Alqamah rahimahullah—seorang tabiin yang mulia—berkisah,

قَدِمْتُ الشَّأْمَ فَصَلَّيْتُ رَكْعَتَيْنِ، ثُمَّ قُلتُ

“Ketika aku masuk ke negeri Syam, aku (langsung menuju masjid dan) shalat dua rakaat. Kemudian kupanjatkan sebuah doa,

اللَّهُمَّ يَسِّرْ لي جَلِيسًا صَالِحًا

*‘Ya Allah, berilah aku kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini)’.*

Usai berdoa kudatangi sekelompok orang yang sedang duduk-duduk. Aku turut bergabung bersama mereka.

فَإِذَا شيخٌ قدْ جَاءَ حتَّى جَلَسَ إلى جَنْبِي، قُلتُ: مَن هذا؟

Lalu datanglah seorang syaikh dan duduk di sebelahku. Aku bertanya kepada mereka, ‘Siapakah orang ini?’

Mereka menjawab, ‘Beliau adalah Abu Darda’ (seorang sahabat Nabi shallallahu alaihi wa sallam).’

Aku katakan kepada beliau,

إنِّي دَعَوْتُ اللَّهَ أنْ يُيَسِّرَ لي جَلِيسًا صَالِحًا، فَيَسَّرَكَ لِي

Aku telah berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar diberi kemudahan untuk mendapatkan teman yang baik (di negeri ini). Sungguh, Allah subhanahu wa ta’ala telah memudahkanku untuk bertemu denganmu.’

Abu Darda radhiyallahu anhu berkata,

مِمَّنْ أنْتَ؟ قُلتُ مِن أهْلِ الكُوفَة

‘Dari manakah engkau?’. Kukatakan, ‘Aku dari negeri Kufah’.”

(HR Al-Bukhari no. 3742)



Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*Untaian Nasihat Bagi Diri*



*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah


☝️Jika nanti setelah mati ingin mendapat nikmat kubur-BUKAN siksa kubur, ingin masuk surga-BUKAN neraka..., MAKA lakukan hal2 yang bisa membawa diri meraih hal tersebut! Lakukan kebaikan, ikuti syari'at, beramal sesuai sunnah, jauhi yang di larang oleh Allah dan Rasul-Nya dengan ikhlas lillaah! Bekerja keraslah! Keras memang kehidupan kawan!

⚠️ Jangan maunya masuk surga, mendapat nikmat kubur..., TAPI yang dilakukan sehari-hari di dunia malah yang beresiko membuat diri mendapat siksa kubur dan masuk neraka! Siapa yang mau ditipu?????????????? Menipu diri sendiri namanya. Tega nian pada diri sendiri. Na'uudzubillaahi min dzaalik.


🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*MEMBIASAKAN ANAK-ANAK BERIBADAH SEJAK KECIL*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata,

الأطفال الصغار يُثابون على ما يفعلونه من الحسنات وإن كان القلمُ مرفوعاً عنهم في السيئات

Anak kecil akan diberi pahala atas amal kebaikan yang mereka kerjakan meskipun pena diangkat dari mereka jika mereka mengamalkan keburukan (tidak dicatat sebagai dosa, -pent.).

وكانوا يُصوِّمون الصغار يوم عاشوراء وغيرَه

Dahulu, para salaf membiasakan anak-anak untuk berpuasa hari Asyura dan hari selainnya.

فالصبي يثاب على صلاته وصومه وحجه وغير ذلك من أعماله، ويُفضّل بذلك على من لم يعمل كعمله

Anak kecil akan diberi pahala atas shalat, puasa, haji, dan amal lainnya yang mereka lakukan. Dengan amalan-amalan itu, anak kecil tersebut lebih utama jika dibandingkan anak kecil lain yang tidak beramal seperti itu. (Majmu' Fatawa (4/278)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*APAKAH BOLEH MENGGABUNGKAN NIAT PUASA SUNNAH SYAWWAL DENGAN NIAT QADHA' PUASA RAMADHAN?*



*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️ Asy-Syaikh al-Allamah Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah ta'ala berkata :

"صيام الست لا يصح أن تجعلها عن قضاء رمضان٫ لأن أيام الست تابعة لرمضان فهي بمنزلة الراتبة للصلاة المفروضة"

"Puasa enam hari pada bulan Syawwal tidak boleh untuk engkau menjadikannya sebagai qadha puasa Ramadhan, dikarenakan puasa enam hari tersebut adalah mengiringi puasa Ramadhan, dan dia seperti kedudukannya sholat Sunnah rawatib bagi sholat-sholat fardhu".

( Fatawa Nuur ala darb hal 175 )


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*TIDAK BOLEH SEORANG MENAGIH HUTANG DARI AYAHNYA*



*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah



Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah :

Penulis berkata : “Tidak boleh seorang anak menagih hutang dan yang semisalnya dari ayahnya.”
Artinya, seorang anak tidak bisa menagih dari orang tuanya hutang dan semisalnya, berdasarkan sabda Nabi ﷺ :

إنَّ أطيَبِ ما أكَلَتم مِن كَسْبِكم، وإن أولادكم مِن كَسْبكم

“Sesungguhnya sebaik-baik apa yang kalian makan adalah dari usaha kalian, dan sesungguhnya anak-anak kalian adalah hasil usaha kalian.”
[HR. Ahmad dan Tirmidzi]

Maka apabila orang tua boleh memiliki harta anaknya, maka dengan itu seorang anak tidak boleh menagih hutang dari orang tuanya.

Misalnya, ada seorang ayah meminjam dari anaknya sepuluh ribu riyal, maka tidak boleh sang anak berkata kepada ayahnya : “Wahai ayahku berikan kepadaku hutang tersebut.”

Tidak boleh ia menagihnya. Akan tetapi hendaknya ia memakai kalimat sindiran :
“Wahai ayahku, sesungguhnya saya sekarang butuh uang, sementara Ayah sekarang sudah diberi Allah kecukupan harta.” Atau kalimat semisal itu.

Adapun seorang anak menagih hutang dari ayahnya atau menuntutnya sampai ke pengadilan maka itu tidak boleh. Akan tetapi jika sang ayah wafat, boleh baginya meminta dari harta warisannya.”

( Asy-Syarh al-Mumti’ 11/97)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*SEBUAH RENUNGAN DI KALA SENDIRIAN*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah



🎙 Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali hafizhahullahu ta‘ala berkata,

فليتقّ اللّه العبد ! واللّه الجوارح هذه تشهد ! لا يظنّ الإنسان أنّه إذا خلا له الجوُّ أنّه ما عليه رقيب ،أعضاؤك واللّه رقيبةٌ عليك ! اللّه أكبر ! فليحاسب العبد نفسه أينما كان ؛ يعني في العلانية ، وفي السّر.

“Hendaknya seorang hamba senantiasa bertakwa kepada Allah. Demi Allah, sesungguhnya semua anggota badan ini akan menjadi saksi bagimu! Maka janganlah seorang hamba mengira, ketika ia sedang bersendirian tidak ada yang mengawasinya?! Anggota badanmu, demi Allah ! Mereka akan menjadi saksi atas perbuatanmu nanti, Allahu Akbar.

Maka semestinya seorang hamba, terus menginstropeksi dirinya dimanapun ia berada, apakah di saat berada di tengah keramaian ataupun ketika sendirian.

وفي السّر أولى بمراقبة اللّه عزّوجل ؛ لأنّ العبد المؤمن الصّادق في خلوته يظهر من إيمانه وخشوعه وبكائه من خشية اللّه ما لا يبديه أمام الناس ،وهذا ممن يدخل في السّبعة الذّين يظلّهم اللّه في ظلّه، "ورجلٌ ذكر اللّه خالياً ففاضت عيناه".

Namun ketika ia sedang bersendirian, seharusnya rasa takutnya akan diawasi oleh Allah Azza wa Jalla itu lebih besar daripada ketika ia berada di tengah keramaian.

Dikarenakan hamba yang beriman yang benar-benar jujur keimanannya, ketika ia bersendirian maka akan lebih terlihat keimanannya, khusyuk dan tangisannya dikarenakan rasa takutnya yang besar kepada Allah, dan ini tidak ia perlihatkan di hadapan manusia.

Maka orang yang seperti ini, termasuk dalam tujuh golongan yang Allah berikan naungan pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya. Yaitu, "Seorang yang mengingat Allah ketika sendirian, lalu berlinang kedua air matanya."

المنافق المجرم إذا خلا أفسد وظلم وفجر وانتهك حرمات اللّٰه. والمؤمن الصادق في حال خلوته أفضل منه في حال اختلاطه بالناس ، فكونوا كذلك أيها الإخوة .

Adapun seorang munafik yang suka berbuat dosa, walau di saat sendirian ia pun tetap berbuat kerusakan, kezaliman, dan melanggar yang telah diharamkan Allah ‘Azza wa Jalla.

Berbeda dengan seorang mukmin yang jujur, dikala sendirian keadaannya jauh lebih utama dibandingkan tatkala bersama orang lain. Maka jadilah kalian seperti mereka, wahai saudara-saudaraku.

وفقنا اللّٰه وإياكم ،وأجارنا من النفاق - والعياذ باللّٰه - ومن التظاهر بالخير ، وإخفاء الشر

Semoga Allah memberi taufik kepada kita semua dan menjauhkan kita semua dari kemunafikan. Dan kita berlindung kepada Allah dari sifat berpura-pura menampakkan kebaikan dan menyembunyikan kejelekan.

( Sumber: Kitab adz Dzari'ah (jilid: 2 hal. 570-571))



Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*KENAPA KITA BELAJAR AQIDAH, KAN KITA SUDAH MUSLIM ?*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah



🎙️Syaikh Shalih Fauzan hafizhahullahu berkata,
"... Jika kami mengajarkan pelajaran akidah, maka bukan berarti kami menganggap orang-orang itu berada di atas kekufuran.

Bukan!

Maksud kami adalah agar kita bisa mengenal akidah yang benar, hingga kita bisa berpegang teguh dengan akidah tersebut.

Juga supaya kita mengetahui perkara apa saja yang menjadi lawan dari akidah yang benar, agar kita bisa menjauhinya.

Allah berfirman kepada nabiNya,
"Ketahuilah, bahwa tidak ada sesembahan yang benar untuk diibadahi kecuali Allah, dan mohon ampunlah atas dosa-dosamu"
(Muhammad: 19).

Maka sudah semestinya bagi seorang insan untuk belajar akidah.

Janganlah seseorang merasa cukup dengan menyatakan, "Sesungguhnya aku seorang muslim dan engkau juga seorang muslim"

Alhamdulillah, tetapi coba jika kita tanyakan kepadanya, "Apa itu islam?"

Atau kita tanyakan, "Terangkan kepadaku tentang islam!"

Maka kebanyakan dari mereka, tidak akan mampu untuk menjelaskannya dengan penjelasan yang benar.

Bisa juga kita katakan lagi kepadanya, "Paparkan kepadaku apa saja pembatal-pembatal islam?"

Maka kebanyakan dari mereka juga tidak akan mampu untuk menjelaskannya.

Jika dia tidak tahu (bodoh) akan hal ini, maka kita khawatir dia akan terjerumus ke dalam salah satu dari pembatal-pembatal keislaman, dalam keadaan dirinya tidak tahu.

Kalau aku katakan kepada mereka, "Terangkan kepadaku tentang rukun-rukun islam".

Atau jika meminta kepada mereka, "Terangkan kepadaku tentang rukun-rukun iman yang telah dipaparkan oleh rasulullah, kemudian jabarkan kepadaku penjelasannya!".

Niscaya kita akan dapatkan sebagian besar dari mereka tidak mengetahui tentang hal itu.

Lalu, bagaimana engkau bisa mengatakan bahwa dirimu seorang muslim, padahal engkau tidak tahu tentang perkara-perkara ini tadi?

Bahkan telah banyak dari kalangan juru dakwah yang tidak mengetahui apa saja syarat-syarat shalat, apa saja hukum-hukum seputar wudhu, pembatal-pembatal wudhu, rukun-rukun shalat, kewajiban-kewajiban shalat dan pembatal-pembatal shalat!!!

Di mana mereka dari islam?!

Islam bukan sekedar pengakuan saja...".

(Terjemah bebas dari Irsyadul Khillan ila Fatawal Fauzan-Syaikh Shalih Fauzan, jil. 1, hal. 24-25, cet. Darul Bashirah 2009).


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*DOSANYA JAUH LEBIH BESAR DARIPADA BERZINA*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah



🎙️ Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullahu Ta’ala menegaskan,

"لا يختلف المسلمون أن ترك الصلاة المفروضة عمدا من أعظم الذنوب وأكبر الكبائر وأن إثمه أعظم من إثم قتل النفس وأخذ الأموال ومن إثم الزنا والسرقة وشرب الخمر وأنه متعرض لعقوبة الله وسخطه وخزيه في الدنيا والآخرة."

“Ulama Islam bersepakat bahwa meninggalkan shalat wajib dengan sengaja termasuk dosa yang paling besar.
Bahkan dosanya lebih besar dibanding membunuh jiwa, merampas harta orang, dosa zina, mencuri, dan minum khamr.
Orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja layak mendapatkan hukuman dan murka dari Allah ‘Azza wa Jalla, ditambah lagi Allah akan rendahkan dia di dunia maupun di akhirat kelak.”

(Ash-Shalatu wa Ahkamu tarikuha, hlm.31)

Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*HUKUM MEMBERIKAN HADIAH HANYA KEPADA ANAK YANG SUKSES UJIAN*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahulslah mengatakan,

هذا ليس خلاف العدل؛ لأن إعطاء الناجحين من باب تشجيعهم على الدروس والتحصيل، وإذا نجح الآخرون يعطيهم

"Ini tidak bertentangan dengan prinsip keadilan. Karena sesungguhnya memberikan hadiah kepada anak-anak yang sukses (dalam ujian) adalah dalam rangka pemberian motivasi kepada mereka untuk belajar dan (serius) dalam mendapatkan ilmu. Dan apabila yang lain sukses, orang tua juga memberikan hadiah kepada mereka."

(Al-Liqaa as-Syahri 36.)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*BUAH DARI ISTIGFAR*


*Join Grup Akhwat*
https://chat.whatsapp.com/KkywUO6GqDvHWwJ4ckARM5
*Join Chanel  Telegram* :
telegram.me/MengamalkanSunnah


أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ

"Aku memohon ampunan kepada Allah yang Mahaagung."

☝️Kalimat singkat namun memiliki faidah yang besar. Begitu pula dengan kalimat-kalimat istighfar lainnya.

Allah Ta'ala berfirman,

وَيَٰقَوۡمِ ٱسۡتَغۡفِرُواْ رَبَّكُمۡ ثُمَّ تُوبُوٓاْ إِلَيۡهِ يُرۡسِلِ ٱلسَّمَآءَ عَلَيۡكُم مِّدۡرَارٗا وَيَزِدۡكُمۡ قُوَّةً إِلَىٰ قُوَّتِكُمۡ وَلَا تَتَوَلَّوۡاْ مُجۡرِمِينَ

"Hud berkata, 'Wahai kaumku beristigfarlah kalian kepada Rabb kalian kemudian bertobatlah kepadaNya. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepada kalian yang sangat deras dan menambahkan kekuatan kalian di atas kekuatan dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berdosa'" ( Hud:52 ).

Al-Imam Ibnu Katsir berkata,

أمرهم بالاستغفار الذي فيه تكفير الذنوبالسالفة، وبالتوبة عما يستقبلون [من الأعمال السابقة] ومن اتصف بهذه الصفة يسر الله عليه رزقه، وسهل عليه أمره وحفظ [عليه] شأنه [وقوته]

"Nabi Hud memerintahkan mereka untuk beristigfar yang keutamaannya adalah menghapuskan dosa-dosa yang telah lalu dan memerintahkan untuk bertobat dari apa yang telah mereka kerjakan di waktu yang telah lalu. Barang siapa yang keadaannya seperti ini, niscaya akan Allah mudahkan rezekinya, akan Allah mudahkan urusannya, akan Allah jaga urusan dan kekuatannya" ( Tafsīr Ibnu Katsīr, 4/329).

Dan begitu banyak kisah hamba-hamba Allah ta'ala yang terkabul doa-doanya dengan sebab seringnya beristighfar di dalam kesehariannya.


🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*BERHATI-HATILAH DARI ISTIGHFARNYA PARA PENDUSTA*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah



🎙️Syaikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah berkata :⁠

“Adapun orang yang mengatakan astagfirullah (aku memohon ampun kepada Allah) dengan lisannya sementara dia bermaksiat dengan perbuatannya maka dia adalah pendusta, istighfar dia tidak bermanfaat untuknya.⁠

Fudhail bin Iyadh rahimahullah berkata : “Istighfar tanpa meninggalkan dosa adalah taubatnya para pendusta.”⁠

Dan berkata ulama lain : “Istighfar kita membutuhkan istighfar.”⁠

Artinya, bahwa barangsiapa beristighfar sementara dia tidak meninggalkan maksiat maka istighfarnya itu merupakan dosa yang membutuhkan istighfar pula. Maka hendaklah kita melihat hakekat dari istighfar kita supaya kita tidak menjadi para pendusta yang beristighfar hanya dengan lisan-lisan mereka sementara mereka terus berada di atas kemaksiatan mereka.”⁠

(Al-Khuthab Al-Minbariyyah Fil Munasabatil ‘Ashriyyah, 1/226⁠)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*AWAL PINTU MASUK SEGALA KEBURUKAN*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️Ibnu Qayyim al-Jauziyah rahimahullah berkata :

الفكر فيما لا يعني باب كل شر، ومن فكر فيما لا يعنيه فاته ما يعنيه واشتغل عن أنفع الأشياء له بما لا منفعة له فيه.

"Memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat merupakan pintu semua keburukan. Barang siapa memikirkan hal-hal yang tidak bermanfaat bagi dirinya, akan terluput darinya hal-hal yang bermanfaat baginya. Dia tidak bisa mengerjakan hal yang paling bermanfaat bagi dirinya karena sibuk dengan hal-hal yang tidak bermanfaat."

( Al-Fawaid, hlm. 255)



Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*KEHIDUPAN ORANG YANG BERIMAN DAN BERAMAL SHALIH*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah

قال الشيخ العلامة ابن عثيمين رحمه الله:

"‏والله لو فتشت حياة الملوك والوزراء والأغنياء وفتشت حياة من آمن وعمل صالحا لوجدت الثاني أطيب عيشة وأنعم بالا وأشرح صدرا."

Syaikh al-'allāmah Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata,

"Demi Allah, seandainya engkau memeriksa kehidupan raja-raja, menteri-menteri dan orang-orang kaya,

Dan engkau memeriksa kehidupan orang-orang yang beriman dan beramal shalih,

Niscaya engkau akan mendapati golongan yang kedua:

Lebih bahagia kehidupannya, lebih tenteram pikirannya dan lebih lapang hatinya."


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*APAKAH ADA BATASAN TERTENTU DALAM MENGAMBIL KEUNTUNGAN DALAM BERDAGANG?*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah


Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah

*Pertanyaan :*

Apakah di sana ada batasan tertentu secara syariat untuk mengambil keuntungan dalam jual beli apakah tidak ada batasan yang disyaratkan sampai sekalipun keuntungannya mencapai 100% atau 200%

*Jawaban :*

Tidak ada batasan mengambil keuntungan dalam perdagangan, karena Allah Taala membolehkan perdagangan dan jual-beli tanpa ada persyaratan dengan keuntungan tertentu.

Allah Ta’ala berfirman :

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ لَا تَأۡكُلُوۤا۟ أَمۡوَ ٰ⁠لَكُم بَیۡنَكُم بِٱلۡبَـٰطِلِ إِلَّاۤ أَن تَكُونَ تِجَـٰرَةً عَن تَرَاضࣲ مِّنكُمۡۚ

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kalian saling memakan harta sesama kalian dengan jalan yang batil (tidak benar), kecuali dalam perdagangan yang berlaku atas dasar suka sama suka di antara kalian.”
[QS. An-Nisa 29.]

Allah Ta’ala juga berfirman :

یَـٰۤأَیُّهَا ٱلَّذِینَ ءَامَنُوۤا۟ إِذَا تَدَایَنتُم بِدَیۡنٍ إِلَىٰۤ أَجَلࣲ مُّسَمࣰّى فَٱكۡتُبُوهُۚ

“Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu melakukan utang piutang untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya.”
[QS. Al-Baqarah 282]

Dan Allah tidak membatasi keuntungan, apabila keuntungan ini berjalan dengan cara yang benar, dengan cara sesuai syariat.

Adapun kalau dijalankan tidak sesuai syariat, seperti keuntungannya mengandung riba atau dia mengangkat harga karena kebutuhan orang-orang fakir yang begitu mendesak dan terpaksa, maka dibenci hukumnya seorang insan manfaatkan hajat mendesak manusia dan dia menambah tambahan keuntungan yang besar, karena orang tersebut sangat membutuhkan atau terdesak. Maka sesungguhnya hal itu dibenci.

Adapun kalau keuntungannya itu sudah biasa, atau karena memang karena naiknya harga-harga barang, maka tidak mengapa.
Sekalipun keuntungannya mencapai 100 persen misalnya, atau bahkan sampai dua kali lipat modal, maka tidak ada batasan.
Khususnya jika banyaknya laba itu karena naiknya harga.


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*BOLEHKAH MENDATANGKAN ARWAH?*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah


Syaikh Shalih Al-Fauzan hafizhahullah

*Pertanyaan:*

Apa hukum mendatangkan arwah? Apakah hal itu termasuk jenis sihir?

*Jawaban:*

Tidak diragukan lagi bahwa mendatangkan arwah termasuk salah satu jenis sihir atau perdukunan.

Arwah yang didatangkan tersebut hakikatnya bukan arwah orang yang telah meninggal seperti yang mereka katakan, melainkan setan-setan yang menjelma menjadi orang yang sudah meninggal itu. Setan-setan itu lalu mengatakan, “Aku adalah roh Si Fulan," atau "Aku adalah Si Fulan.”
Padahal hakikatnya dia adalah setan.

Maka dari itu, perbuatan semacam ini tidak boleh.

Arwah orang-orang yang sudah meninggal tidak mungkin dihadirkan. Sebab, sudah berada di genggaman Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagaimana firman-Nya (yang artinya),

“Allah memegang jiwa ketika matinya dan memegang jiwa orang yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia menahan jiwa yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan.” (QS. Az-Zumar: 42)

Jadi, arwah itu tidak seperti yang diklaim sebagian orang, yaitu bisa datang dan pergi. Allah saja yang mengaturnya. Karena itu, perbuatan mendatangkan arwah adalah batil, termasuk jenis sihir dan perdukunan.

( Sumber artikel: Al-Muntaqaa min Fataawa Al-Fauzan, 2/134-135, Pertanyaan No. 109 )


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*MEMPERBANYAK DOA UNTUK KEDUA ORANG TUA MERUPAKAN JALANNYA ANAK SHALIH*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️al-'Allamah al-Faqih Ibnu 'Utsaimin rahimahullah berkata :

"Saya menganjurkan kepada saudara kami agar sering mendoakan kebaikan bagi kedua orangtuanya, baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Karena hal tersebut adalah jalan anak-anak shalih, yang mengamalkan firman Allah ta'ala:

Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: "Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil".

(QS. al-Isra/24)

( Fatawa Nur 'Alad Darb (jilid 1/hlm. 270))


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*RETAKNYA RUMAH TANGGA AKIBAT CAMPUR TANGAN KELUARGA*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah



🎙️Asy Syeikh Al Utsaimin rahimahullah:

☝️Yang pertama aku mengingatkan kepada pihak keluarga untuk tidak ikut campur pada urusan suami istri kecuali ada permintaan dari keduanya.

Apabila dari suami istri meminta untuk keluarga membantu untuk mendamaikan maka ini perkaranya lain lagi, dan perdamaian itu baik.

Adapun tanpa perdamaian maka tidak boleh bagi pihak keluarga untuk ikut campur urusan suami istri dalam rumah tangganya, terlebih jika mereka tidak menginginkan perdamaian.

Karena sebagian keluarga -wal iyadzu billah- berusaha untuk membela anak perempuannya misalnya atau kalau dari pihak laki laki mereka membela anak laki lakinya.

Kamu dapati mereka semakin mengobarkan kemarahan dari seorang istri terhadap suaminya, atau dari suami terhadap istrinya, dan TIDAK DIRAGUKAN INI ADALAH HAROM DAN TERMASUK DOSA BESAR, karena berusaha memisahkan seseorang dari pasangannya INI ADALAH TERMASUK AMALAN TUKANG SIHIR, sebagaimana firman Allah:

[فيتعلمون منهما ما يفرقون به بين المرء و زوجه] البقرة 102

"Mereka belajar dari keduanya apa yang bisa memisah seorang suami dengan istrinya"

TIDAK HALAL BAGI MEREKA UNTUK IKUT CAMPUR!

(Sumber: Silsilah Liqo' Babil Maftuh 151.)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*NASIHAT SYAIKH ABDUL QADIR AL-JAILANY*



Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah


🎙️Beliau menasihatkan Untuk Mengikuti Sunnah dan Meninggalkan Bid'ah

☝️Beliau rahimahullah dengan tegas mengatakan dalam salah satu kitabnya,

عليكم بالاتباع من غير ابتداع، عليكم بمذهب السلف، امشوا فى الجادة المستقيمة، لا تشبيه و لا تعطيل، بل اتباعا لسنة رسول الله ﷺ.

Wajib bagi kalian untuk ittiba' (mengikuti sunnah Rasul), tanpa melakukan kebid'ahan. Wajib bagi kalian berpegang dengan manhaj salafus shalih. Berjalan dengan sungguh-sungguh dan istiqamah. Tidak menyerupakan (Allah dengan makhluq-Nya), tidak pula meniadakan (mengingkari sifat-sifat-Nya). Bahkan, hendaklah mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ.

(Silakan lihat di kitab beliau: Al-Fathur Rabbani, hal. 47)


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹
*NASEHAT DARI ASY SYAIKH AL 'UTSAIMIN RAHIMAHULLAH*


Join Grup Akhwat :
https://chat.whatsapp.com/92N0EEHUXtpGsrvMZcTlpe
Join Chanel  Telegram :
telegram.me/MengamalkanSunnah



"Apabila datang larangan (dalam syari'at) maka tinggalkanlah dan jangan bertanya : "Apakah larangannya haram atau makruh ?"

Dan apabila datang perintah maka ikutilah, jangan bertanya : "Apakah perintahnya wajib atau mustahab (sunnah) ?"

Para sahabat radhiyallahu 'anhum dahulu apabila Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memerintahkan mereka dengan sesuatu, mereka tidak lantas bertanya : "Wahai Rasulullah, yang engkau maksud wajib ataukah mustahab ?", tapi mereka LANGSUNG melaksanakannya.

Manusia yang paling gigih ketundukannya terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya mereka itulah manusia yang paling kuat keimanannya.

🌄 اِنَّمَا كَانَ قَوْلَ الْمُؤْمِنِيْنَ اِذَا دُعُوْۤا اِلَى اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ لِيَحْكُمَ بَيْنَهُمْ اَنْ يَّقُوْلُوْا سَمِعْنَا وَاَطَعْنَا ؕ وَاُولٰٓئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

"Hanya ucapan orang-orang mukmin, yang apabila mereka diajak kepada Allah dan rasul-Nya agar rasul memutuskan (perkara) di antara mereka, mereka berkata, "Kami mendengar, dan kami taat." Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung." [QS. An-Nur: Ayat 51]


(Silsilah Liqa' Al Babil Maftuh : 106).


Turut disebarkan oleh grup :
🌹 *Muslimah Belajar Sunnah* 🌹