Tausiyah Bimbingan Islam
30.2K subscribers
7.58K photos
163 videos
14 files
5.64K links
Tausiyah Bimbingan Islam
Download Telegram
Akhlak Akan Membawa-mu Ke Surga.

“Berakhlak lah yang baik”

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab,

“Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.”

(HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).

Referensi:
https://rumaysho.com/7037-amalan-yang-paling-banyak-membuat-masuk-surga.html


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Sudah Sampai Mana Perjalanmu Dalam Menuntut Ilmu?

Miris! banyak dari kita rela keliling dunia menghabiskan harta untuk hal yang sia-sia, sementara itu ada ulama yang menjual atap rumah nya untuk datang ke majlis ilmu yang jarak nya jauh dari rumah mereka.

Semoga Allah mudahkan kita dalam menuntut ilmu


____________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Pakai Baju Terbaik-mu Ketika Sholat, Jangan Pakai Baju Bola Atau Partai.

“Pakailah pakaian terbaikmu”

Termasuk di antara adab yang perlu diperhatikan oleh orang yang hendak shalat adalah memakai pakaian terbaik dalam semua shalat, baik shalat wajib ataupun shalat sunnah.

Maksud berpakaian tidak hanya sekedar menutup aurat kemudian selesai (cukup).

Akan tetapi, maksud dari berpakaian adalah memperindah penampilan ketika berdiri di hadapan Rabb semesta alam.
Allah Ta’ala berfirman,

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap kali (memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)

Ayat ini adalah dalil kewajiban menutup aurat dengan memakai pakaian setiap kali mendirikan shalat.

Pakaian merupakan salah satu nikmat Allah Ta’ala kepada hamba-Nya, karena dengan berpakaian, seseorang dapat menutup auratnya.

Pakaian juga dapat memperindah penampilan seseorang. Yang demikian itu tidaklah terwujud kecuali dengan memakai pakaian yang bersih.

Referensi:
https://muslim.or.id/55737-memakai-pakaian-terbaik-ketika-shalat-bag-1.html


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Nge-jokes Boleh, Tapi Jangan Bikin Hati Orang Sakit.

Hati-hati dalam bercanda, jangan sampai menyakiti hati seseorang. Dan jangan pernah bercanda dengan kebohongan demi manusia tertawa.


____________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Mata Yang Sering Menangis Karena Dosa, Menjadi Sebab Terhindar Nya Kita Dari Api Neraka.

"Menangislah karena dosa dan kesalahanmu"

Nabi Shallallâhu ‘alaihi wa sallam

عينان لا تمسهما النار ، عين بكت من خشية الله ، وعين باتت تحرس في سبيل الله

“Ada dua buah mata yang tidak akan tersentuh api neraka; mata yang menangis karena merasa takut kepada Allah, dan mata yang berjaga-jaga di malam hari karena menjaga pertahanan kaum muslimin dalam [jihad] di jalan Allah.” [HR. Tirmidzi [1639],

disahihkan Syaikh Al-Albani dalam Sahih Sunan At-Tirmidzi [1338]]

Karenanya, menangis adalah hal yang wajar, terlebih ketika seseorang sangat takut dengan nasibnya di hadapan Allah ta;ala. Namun hendaknya seseorang menjadikannya sebagai peningkat kuwalitas diri dan hati bukan malah sebagai alat untuk menjadikan keputus asaan dalam menjalani kehidupan sehari hari dan ujian dari Allah ta’ala.

Semoga Allah menjadikan kita semua bagian dari hamba yang Allah lunakkan hati untuk menangis di hadapannya karena takut terhadap nasib diri kita dengan dosa yang sering di lakukan.

Referensi:
https://bimbinganislam.com/menangis-dalam-doa-sebuah-kenikmatan/


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Perumpaan Hasad Seperti Api Melalap Kayu Bakar, Tak Tersisa Kecuali Noda Hitam.

Karena hasad ini dapat menghancurkan kebaikan-kebaikan yang kita kumpulkan.

Karena orang yang hasad maka jika ia tidak dapat menguasai hatinya, ia akan melakukan kemakasiatan-kemaksiatan yang lain untuk memenuhi rasa hasadnya tersebut, seperti memfitnah, ghibah, pergi ke dukun, dan sebagainya.

Maka benar apa yang dikatakan oleh Rasulullah ﷺ

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: ” إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ، فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ

Sebagaimana sabda beliau, “Jauhilah oleh kalian hasad karena ia akan memakan kebaikan-kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar.” (HR. Abu Daud no.4903 ).

Referensi:
https://bimbinganislam.com/7-bahaya-hasad/


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Coba Buka Screen Time Sosmedmu, Bandingkan dengan Waktu Ibadahmu

“Lihat aktivitasmu, lebih banyak akhirat atau dunia”

Nikmat sehat dan waktu luang, dua nikmat ini seringkali dilalaikan oleh manusia –termasuk pula hamba yang faqir ini-. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ ، الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ

”Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang”. (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas)

Ibnu Baththol mengatakan, ”Seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya juga sehat.
Barangsiapa yang memiliki dua nikmat ini (yaitu waktu senggang dan nikmat sehat), hendaklah ia bersemangat, jangan sampai ia tertipu dengan meninggalkan syukur pada Allah atas nikmat yang diberikan.

Bersyukur adalah dengan melaksanakan setiap perintah dan menjauhi setiap larangan Allah. Barangsiapa yang luput dari syukur semacam ini, maka dialah yang tertipu.”

Referensi:
https://rumaysho.com/634-nikmat-sehat-dan-waktu-luang-yang-membuat-manusia-tertipu.html


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Jangan Maju Jadi Imam Kalau Bacaanmu Masih Kacau

“Perbaiki bacaanmu sebelum jadi imam”

عَنْ أبِي مَسْعُودٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلّى الله عليه وسلّم: «يَؤُمُّ الْقَوْمَ أَقْرَؤُهُمْ لِكِتَابِ اللهِ، فَإِنْ كَانُوا فِي الْقِرَاءَةِ سَوَاءً فَأَعْلَمُهُمْ بِالسُّنَّةِ، فَإِنْ كَانُوا فِي السُّنَّةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ هِجْرَةً، فَإِنْ كَانُوا فِي الهِجْرَةِ سَوَاءً فَأَقْدَمُهُمْ سِلْماً ـ وَفِي رِوَايَةٍ: سِنّاًـ وَلاَ يَؤُمَّنَّ الرَّجُلُ الرَّجُلَ فِي سُلْطَانِهِ، وَلاَ يَقْعُدْ فِي بَيْتِهِ عَلَى تَكْرِمَتِهِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ».رَوَاهُ مُسْلِمٌ.

Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Yang mengimami kaum adalah orang yang paling pandai membaca Al-Qur’an di antara mereka.

Jika dalam bacaan mereka sama, maka yang paling banyak mengetahui tentang sunnah di antara mereka.

Jika dalam sunnah mereka sama, maka yang paling dahulu berhijrah di antara mereka. Jika dalam hijrah mereka sama, maka yang paling dahulu masuk Islam di antara mereka.”

Dalam suatu riwayat disebutkan, “Yang paling tua.”—“Dan janganlah seseorang mengimami orang lain di tempat kekuasaannya dan janganlah ia duduk di rumahnya di tempat kehormatannya kecuali dengan seizinnya.”

(HR. Muslim, no. 673)

Referensi:
https://rumaysho.com/37611-manakah-imam-yang-dipilih-banyak-hafalan-quran-ataukah-yang-fakih-berilmu.html


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
*Ada Di Antara Manusia Yang Begadang & Tidur Larut Malam Tanpa Udzur, Kemudian Ia Tidak Melaksanakan Shalat Subuh, Sungguh Itu Perbuatan Dosa*

Orang yang begadang (seperti karena nonton bola) sehingga lalai shalat shubuh sehingga bangun pagi kesiangan, bukanlah orang yang mendapat udzur.

Berbeda halnya dengan orang yang sudah terbiasa shalat shubuh, lalu suatu saat ia ketiduran karena kecapekan atau alasan lainnya, maka inilah yang benar mendapat udzur.

Ia tetap diperintahkan untuk shalat ketika ia ingat atau ketika ia bangun dari tidurnya. Meskipun ketika matahari sedang terbit atau matahari sudah meninggi, maka ia kerjakan shalat saat itu juga.

Dalam sebuah hadits dari Abu Qotadah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,

“Jika seseorang ketiduran, itu bukanlah berarti ia lalai dari shalat. Yang disebut lalai adalah jika seseorang tidak mengerjakan shalat hingga datang waktu shalat berikutnya. Jika ketiduran, hendaklah seseorang shalat ketika ia terbangun. Jika tiba esok hari, hendaklah ia shalat tepat pada waktunya (jangan sampai telat lagi).” (HR. Muslim no. 681).

Hadits ini jelas menunjukkan bahwa yang dimaksudkan seseorang boleh mengerjakan shalat ketika ia bangun tidur karena ketiduran, itu disebabkan suatu udzur.

Berbeda halnya jika sudah jadi kebiasaan lembur atau begadang setiap harinya (disebabkan nonton bola atau lainnya), maka ini tentu saja bukan orang yang mendapati udzur. Wallahu a’lam.
Perintah untuk Menunaikan Amanat
Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَنْ تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَى أَهْلِهَا

“Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kalian untuk menunaikan amanat kepada yang berhak” (QS. An Nisaa’: 58).

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَدِّ الأَمَانَةَ إِلَى مَنِ ائْتَمَنَكَ وَلاَ تَخُنْ مَنْ خَانَكَ

“Tunaikanlah amanat pada orang yang memberikan amanat padamu dan janganlah mengkhianati orang yang mengkhianatimu”

(HR. Abu Daud no. 3535, Tirmidzi no. 1264 dann Ahmad 3: 414, shahih)

Referensi:
https://rumaysho.com/2345-pegawai-yang-amanat.html


________________
Dukung Bimbingan Islam Dengan Follow Semua Akun Official Kami :
Instagram : @bimbingan_islam
Facebook : Bimbingan Islam
Twitter : bimbingan_islam
Telegram : http://t.me/tausiyahbimbinganislam
Whatsapp Community :
https://bimbinganislam.com/bias-community
Kalah atau menang atau hasil dari sebuah pertandingan itu diluar dari kemampuan manusia, tidak ada yang bisa menetapkan sebuah takdir melainkan Allah Azza Wa Jalla.

Tidak ada ceritanya jika si fulan menonton sebuah pertandingan olahraga, kemudian akibat si fulan menonton pertandingan tersebut maka pertandingan tersebut kalah/menang.

“Gara-gara lu nonton timnas, jadi kalah kan!”

Merasa sial karena suatu pertanda yang dilihat atau didengar adalah definisi dari tathayyur (Miftah Daris Sa’adah, 3/311)

Dari ‘Abdullah bin Mas’ud, ia menyebutkan hadits secara marfu’ –sampai kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam-,

لطِّيَرَةُ شِرْكٌ الطِّيَرَةُ شِرْكٌ ». ثَلاَثًا « وَمَا مِنَّا إِلاَّ وَلَكِنَّ اللَّهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

(HR. Abu Daud no. 3910 dan Ibnu Majah no. 3538. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Beranggapan sial adalah kesyirikan, beranggapan sial adalah kesyirikan”. Beliau menyebutnya sampai tiga kali.


Kemudian Ibnu Mas’ud berkata, “Tidak ada yang bisa menghilangkan sangkaan jelek dalam hatinya. Namun Allah-lah yang menghilangkan anggapan sial tersebut dengan tawakkal.”

Syaikh Abdurahman bin Hasan menjelaskan bahwa thiyarah/tathoyyur termasuk kesyirikan yang menghalangi kesempurnaan tauhid karena ia berasal dari godaan rasa takut dan bisikan yang berasal dari setan (Fathul Majid).


Jangan sampai kita melakukan perkara mubah (menonton pertandingan olahraga) kemudian kita terjatuh kepada perkara keharaman apalagi kesyirikan -wal‘iyadzubillah- hanya karena perkataan atau persangkaan yang tidak dibenarkan dalam islam.

Syaikh Sholeh Al Fauzan berkata,

“Penyembuh dari beranggapan sial adalah dengan bertawakkal pada Allah. Kemudian meninggalkan anggapan sial dan tidak memiliki keraguan lagi dalam hati.”
Bantuan biaya pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah itu ditujukan bagi orang yang tidak mampu secara ekonomi atau finansial

Tentu pemerintah memiliki indikator tersendiri untuk orang yang berhak mendapatkannya dengan orang yang tidak berhak mendapatkannya.

Namun, bagi seseorang yang dianggap mampu kemudian dia mendapatkan bantuan biaya pendidikan dari pemerintah dengan cara tidak dibenarkan seperti ketika melakukan proses verifikasi dia berbohong seputar pendapatan orang tua, tempat tinggal dan sebagainya, maka...

“Ilmu yang dia dapatkan tidak akan berkah”

bahkan

“Ijazahnya tidak bisa digunakan, karena HARAM"

Allah Azza Wa Jalla berfirman :

Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.

(Al-Baqarah : 188)

Rasulullah ShallAllahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda

"Janganlah salah seorang dari kalian mengambil barang saudaranya, tidak dengan main-main tidak pula sungguhan, barangsiapa mengambil tongkat saudaranya hendaklah ia mengembalikannya."

(HR. Abu Daud)

Ingat!

Dampaknya tidak hanya sekedar tidak berkah di ilmu saja akan tetapi bisa sampai kepada mukafaah atau gaji yang tidak halal ketika kita bekerja di sebuah instansi dengan menggunakan ijazah tersebut.

Bayangkan jika kita selama ini memakan uang haram, tidak akan berkah hidup kita di dunia dan diakhirat akan mendapatkan azab yang nyata.

Maka Bertaubatlah
Bagi seseorang yang sudah terjatuh kepada dosa tersebut dengan taubat nasuha. Sesungguhnya Allah adalah Al-Ghofur

Allah senantiasa memaafkan hamba-hambaNya sebanyak apapun dosa yang dilakukan oleh hamba-hambaNya. Allah Ta’ala berfirman :

“Katakanlah :
“Hai hamba-hambaKu yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

(QS Az-Zumar [39]: 53)

Semoga pembaca setia bimbingan islam dijauhkan dari sifat curang dan dijauhkan dari dosa-dosa lainnya, agar hidup kita berkah didunia dan di akhirat, aamiin ya Rabb..